Sabtu, 16 Oktober 2010

Batam-Kepri News; Sabtu 16 Oktober 2010

PDF Cetak E-mail
400 Gerai Buka di Kepri Mall

BATAM (BP) - Gubernur Kepri H Muhammad Sani secara resmi membuka Kepri Mall, Jumat (15/10) kemarin. Mal tersebut berlokasi di Simpang Kabil Batam yang merupakan jalur utama Kota Batam. Total luas Kepri Mall menurut Hartono mencapai 6,8 hektare.

Mal tersebut diisi lebih dari 400 gerai. Dua gerai raksasa yang bergabung, yaitu raksasa ritel asal Prancis, Carrefour dan raksasa fesyen, Matahari Department Store. Carrefour telah mengontrak space sekitar 7.000 meter persegi, sedangkan Matahari 7.400 meter persegi.
Salah satu keunggulan Kepri Mall, yaitu mempunyai hall yang paling besar dibandingkan mal lain di Batam. Selain itu, Kepri Mall juga mempunyai tiga lantai citywalk sebagai pusat jajanan dan makanan. Di lantai tiga mal ini juga dilengkapi dengan open area yang mengadopsi konsep di Vivo City Singapore.
Sedangkan untuk fasilitas parkir, para pengunjung tak perlu kuatir karena bisa memuat sampai 1.200 kendaraan roda empat dan 2.000 lebih kendaraan roda dua.
Presiden Komisaris Citra Buana Group, Hartono optimis Kepri Mall  akan ramai. Selain  di lokasi yang strategis, persiapan pembukaan juga lebih matang dibanding saat Harbour Bay Mall. “Kami harap apa yang kami hadirkan ini akan memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan perekonomian dan pembangunan di Kepri,” ujarnya.
Dihitung saat pemancangan tiang pertama 25 Oktober 2009, pembangunan Kepri Mall juga hanya memakan waktu sekitar 11 bulan. Grand opening mal ini beberapa kali, memang sempat diundur tapi hal itu karena cuaca yang tak memungkinkan untuk pengaspalan jalan.
Pengelola Kepri Mall juga akan mengoperasikan bus gratis yang akan mengantar penumpang dengan rute Harbour Bay Mall, Planet Holiday, Swiss Belhotel, Goodway Hotel, Swiss In Hotel, dan Kepri Mall. Begitu juga dengan rute sebaliknya.
Gubernur Kepri M Sani berharap Kepri Mall bisa mendukung pertumbuhan ekonomi Batam dan Kepri. “Dengan bertambahnya pusat-pusat perbelanjaan akan mendorong masyarakat untuk berusaha. Karena mal akan menjadi magnet bagi masyarakat dan menggerakan roda perekonomian,” akunya.
Selain itu, Sani juga mengatakan, hadirnya Kepri Mall juga memperkuat citra Batam sebagai Kota MICE (Meeting Incentive Conference Event). “Dengan keberadaan mal seperti ini akan menarik masyarakat luar Batam bahkan luar negeri untuk datang dan singgah di Batam,” akunya.
Selain Gubkepri, peresmian tersebut dihadiri Wagub Kepri Soerya Respationo, Ketua DPRD Kepri Nur Syafriadi, Kepolda Kepri Brigjen Pol Raden Budi Winarso, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan, mantan Kapolda Kepri Brigjen Pol Pudji Hartanto, serta beberapa pengusaha Malaysia, Singapura, Hongkong, China yang menjadi mitra Citra Buana Group. (cr1/amr)
Sumber : Harian Batam Pos 


Dendun Bakal Aman Air Bersih, Air Laut Disulap Siap Minum
BINTAN :Prasarana air bersih saat ini sedang dibangun di Pulau Dendun, Kecamatan Mantang,  Bintan. Proyek ini menggunakan terknologi canggih, menyulap air asin laut menjadi air tawar yang bisa langsung siap diminum.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bintan, Heru Sukmoro, Kamis (14/10) mengatakan, proyek dari Kementerian Pekerjaan Umum pusat ini menelan biaya mencapai Rp1 miliar. Proyek ini juga menjadi proyek pertama di Bintan untuk sarana air siap minum. Terobosan teknologi canggih ini menurut Heri Sukmoro dimanfaatkan mengingat di Mantang, khususnya Pulau Dendun, tidak ada sumber air yang bisa dihasilkan dalam jumlah banyak selain air laut.
Kedepannya pengelolaan proyek ini akan diserahkan kepada warga, menggunakan sistem pengelolaan listrik desa yang kini telah berjalan di Bintan. Saat ini  proyek tersebut dalam tahap pengerjaan oleh Satuan Kerja Air Provinsi Kepri. Dijelaskan Heru, di Dendun nanti akan dibuat penampungan berupa depo-depo untuk kemudian disalurkan ke rumah-rumah warga. Heru berharap, proyek ini bisa diselesaikan tahun ini juga, dengan harapan kesulitan air bersih yang dirasakan masyarakat Pulau Dendun bisa segera teratasi.(ame)
Sumber : Harian Pos Metro Batam


Selamatkan Perairan dari Minyak, Batam Buat Protap
BATAM: Kamis (14/10) lalu pendatanganan MoU Prosedur Tetap (Protap) Penanggulangan Keadaan Darurat Tumpahan Minyak di Perairan Kota Batam antara Wali Kota Batam dengan Unsur Muspida, Ketua DPRD Batam, Ketua Pengadilan Negeri (PN) Batam, Dandim 0316, Kajari Batam, Danlanal, Kapolresta Barelang, Badan Pengusahaan Kawasan Batam serta Dirut PT Kepri Ennerflow Environment (KEE) digelar di i Hotel.
Dengan adanya MoU ini, maka kedepannya akan ada tim yang menangani penanggulangan kerusakan lingkungan akibat tumpahan minyak, yang terjadi di perairan Batam, baik yang disebabkan tubrukan kapal, maupun kebocoran-kebocoran tangki minyak dari kapal-kapal tanker.
Dalam sambutannya, Wali Kota mengatakan, disamping sebagai penanggulangan keadaan darurat tumpahan minyak di perairan Kota Batam, Protap ini dimaksudkan untuk melindungi warga masyarakat agar tidak terkena dampak kerusakan lingkungan.
Adapun yang menjadi dasar Hukum ditetapkannya MoU ini adalah, Keputusan Menteri Nomor 201 Tahun 2004, Kepmenhub Nomor KM 4 Tahun 2005, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 89/OT.002/Phb.85, Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Perhubungan RI Nomor 29 Tahun 1993. Kemudian, Peraturan Menteri Pertambangan Nomor 04/P/M Pertam/1973, Permen LH Nomor 5 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan Limbah di Pelabuhan yang merupakan pengganti peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 03 Tahun 2007.
Dijelaskan Dahlan, Batam merupakan kota pertama di Indonesia yang memiliki Protap Tentang Penanggulangan Keadaan Darurat Tumpahan Minyak di Perairan. Mudah-mudahan Protab ini bisa menjadi acuan daerah lain, sehingga masyarakat pesisir di Indonesia dapat terlindungi dari bahaya pencemaran limbah minyak.
“Batam ini sama seperti daerah industri lainnya di Indonesia. Kenapa Protap ini penting, karena sebagai daerah industri harus ada jaminan keamanan, regulasi, penegakan hukum serta memiliki lingkungan yang baik. Tentunya dengan Protap ini, menjadi komitmen kita bersama untuk menjaga lingkungan di Kota Batam,” kata Wali Kota.
Untuk menerapkan Protap ini maka dibentuk Tier 1 skala daerah, sementara untuk skala kota ditangani oleh Tier 2.
Adapun tugas dari Tim Daerah ini menurut Dahlan untuk melaksanakan koordinasi penyelenggaraan penanggulangan keadaan darurat tumpahan minyak di laut, memberikan dukungan advokasi pada setiap orang yang mengalami kerugian akibat tumpahan minyak di perairan Kota Batam. Disamping itu juga menjamin ketersediaan sarana, prasarana dan personil terlatih untuk mendukung pelaksanaan operasi penanggulangan keadaan darurat tumpahan minyak di perairan Kota Batam.
“Tim juga harus menyampaikan laporan kepada Tim Nasional tentang pelaksanaan penanggulangan keadaan darurat tumpahan minyak di Kota Batam,” ungkap Dahlan.
Sementara itu, Kepala Bapedal Provinsi Kepri, mengucapkan terimakasih dengan telah direalisasikannya Protap ini di Kota Batam. Menurutnya, Kota Batam menurutnya patut berbangga dengan adanya Protap ini karena merupakan satu-satunya daerah di Indonesia yang telah menerapkannya.(one/humasbatang)
Sumber : Harian Pos Metro Batam

 

Tidak ada komentar: