Umumnya seseorang dilahirkan dengan memiliki jenis kelamin laki-laki atau perempuan. Tapi bagi orang yang memiliki kelainan interseks, sulit menentukan jenis kelaminnya sebagai laki-laki atau perempuan.
Hal ini dialami oleh Alice, awalnya ia diperkirakan seorang perempuan. Tapi ketika ia berusia 17 tahun ia belum juga mendapatkan menstruasi. Setelah melakukan tes di rumah sakit diketahui bahwa ia memiliki kromosom XY yang merupakan kromosom laki-laki.
Dokter akhirnya melakukan tes lagi dan menemukan di dalam tubuh Alice tidak terdapat rahim, ovarium dan sel telur. Diketahui bahwa Alice memiliki Androgen Insensitivity Syndrome (AIS) yang merupakan salah satu jenis interseks.
Interseks adala sekelompok kondisi yang mana terdapat perbedaan antara alat kelamin eksternal dan alat kelamin internal (testis dan ovarium). Kondisi ini bisa juga disebut sebagai gangguan perkembangan seks, DSDs dan psedohermaphroditism.
Secara umum kondisi interseks tidak menyebabkan orang merasa sakit atau menyakitkan, meskipun beberapa jenis tertentu bisa berkaitan dengan masalah serius.
Seperti dikutip dari Menstuff.org, kromosom terkadang tidak selalu mendikte identitas gender seseorang, seperti halnya Alice yang hidup sebagai perempuan meskipun memiliki kromosom XY. Karenanya orang dengan interseks membutuhkan dukungan sosial dan psikologis serta komunikasi yang terbuka dan jujur.
Terkadang interseks disebut dengan hermaprodit, yang dalam biologi adalah organisme dengan organ reproduksi jantan dan betina. Namun pada manusia tidak ada istilah untuk kondisi hermaprodit.
Diperkirakan sekitar 1 persen dari jumlah kelahiran hidup menunjukkan kondisi ambiguitas seksual. Hal ini akan menjadi perhatian khusus beberapa dokter spesialis, termasuk melakukan operasi untuk menyamarkan ambiguitas seksual bayi tersebut.
Seperti dikutip dari Adam.about.com, interseks dibagi menjadi empat kategori berbeda, yaitu:
Hal ini dialami oleh Alice, awalnya ia diperkirakan seorang perempuan. Tapi ketika ia berusia 17 tahun ia belum juga mendapatkan menstruasi. Setelah melakukan tes di rumah sakit diketahui bahwa ia memiliki kromosom XY yang merupakan kromosom laki-laki.
Dokter akhirnya melakukan tes lagi dan menemukan di dalam tubuh Alice tidak terdapat rahim, ovarium dan sel telur. Diketahui bahwa Alice memiliki Androgen Insensitivity Syndrome (AIS) yang merupakan salah satu jenis interseks.
Interseks adala sekelompok kondisi yang mana terdapat perbedaan antara alat kelamin eksternal dan alat kelamin internal (testis dan ovarium). Kondisi ini bisa juga disebut sebagai gangguan perkembangan seks, DSDs dan psedohermaphroditism.
Secara umum kondisi interseks tidak menyebabkan orang merasa sakit atau menyakitkan, meskipun beberapa jenis tertentu bisa berkaitan dengan masalah serius.
Seperti dikutip dari Menstuff.org, kromosom terkadang tidak selalu mendikte identitas gender seseorang, seperti halnya Alice yang hidup sebagai perempuan meskipun memiliki kromosom XY. Karenanya orang dengan interseks membutuhkan dukungan sosial dan psikologis serta komunikasi yang terbuka dan jujur.
Terkadang interseks disebut dengan hermaprodit, yang dalam biologi adalah organisme dengan organ reproduksi jantan dan betina. Namun pada manusia tidak ada istilah untuk kondisi hermaprodit.
Diperkirakan sekitar 1 persen dari jumlah kelahiran hidup menunjukkan kondisi ambiguitas seksual. Hal ini akan menjadi perhatian khusus beberapa dokter spesialis, termasuk melakukan operasi untuk menyamarkan ambiguitas seksual bayi tersebut.
Seperti dikutip dari Adam.about.com, interseks dibagi menjadi empat kategori berbeda, yaitu:
1. 46, interseks XX, yaitu seseorang yang memiliki kromosom perempuan serta ovarium, tapi alat kelamin eksternal yang muncul adalah laki-laki.
2. 46, intersek XY, yaitu seseorang yang memiliki kromosom laki-laki, tapi alat kelamin eksternal yag terbentuk tidak lengkap atau ambigu seperti perempuan.
3. True gonad intersex, yaitu orang yang memiliki ovarium dan testis, atau kemungkinan memiliki satu ovarium dan satu testis. Orang ini bisa memiliki kromosom XX, XY atau keduanya.
4. Gangguan perkembangan seksual kompleks atau interseks yang belum ditentukan. Gangguan ini kemungkinan akibat konfigurasi kromosom yang berbeda, seperti 45, XO (hanya satu kromosom X) atau 47 kromosom dengan kombinasi XXX atau XXY.
Meskipun ada beberapa sebab yang mendasari kondisi interseks, tapi ada gejala-gajala yang mencakup kondisi ini, yaitu:
1. Ambiguitas alat kelamin pada saat lahir
2. Memiliki mikropenis
3. Clitoromegaly (klitoris yang membesar)
4. Terlihat testis yang tidak turun, yang mungkin bisa berubah menjadi ovarium.
5. Pubertas yang tertunda, tidak mengalami pubertas atau adanya perubahan gejala pubertas.
6. Kelainan elektrolit
Interseks adalah masalah yang kompleks, sehingga pengobatan yang dilakukan pun memiliki konsekuensi jangka panjang dan jangka pendek. Karenanya perlu melihat banyak faktor termasuk penyebab spesifik dari interseks tersebut. Dukungan dari keluarga, lingkungan dan sosialnya sangat diperlukan oleh orang dengan interseks.
Vera Farah Bararah - detikHealth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar