Minggu, 22 Januari 2012

Misteri Bola dari Luar Angkasa di Nambia Terungkap


Misteri Bola dari Luar Angkasa di Nambia Terungkap

NAMIBIA - Bola logam dari luar angkasa yang jatuh di Namibia akhirnya terungkap. Benda langit tersebut sebelumnya sempat membuat heboh warga di benua Afrika tersebut. Lalu benda apakah yang menghebohkan tersebut?

Menurut para peneliti yang melakukan penyelidikan atas benda tersebut mengungkapkan, kemungkinan besar tangki bahan bakar dari sebuah roket tak berawak. Bola logam ini mempunyai berat 6 kilogram dengan diameter 1,1 meter, ditemukan di dekat sebuah desa di sebuah padang rumput terpencil sekitar 750km dari ibukota, Windhoek.

Warga melaporkan bahwa mendengar ledakan kecil beberapa kali beberapa hari sebelumnya dan otoritas yang berwajib bingung menghubungi NASA dan badan antariksa Eropa. Sedangkan internet mulai berputar-putar soal rumor bahwa hal itu mungkin menjadi bukti kehidupan mahluk asing di luar Bumi.

Dilansir melalui The Age, Selasa (27/12/2011), para ilmuwan berspekulasi bahwa itu adalah tangki hidrazin 39 liter, yang biasanya digunakan pada roket tak berawak untuk meluncurkan satelit. Namun mereka tidak menjelaskan mengapa bola tersebut jatuh ke dalam suatu jejak geografis tertentu.

Dalam 20 tahun terakhir, beberapa bola serupa dikabarkan telah jatuh di Afrika Selatan, Australia dan Amerika Latin.

sumbers : http://berita.plasa.msn.com/article.aspx?cp-documentid=5696522

Seperti Inikah Wajah Nenek Moyang Manusia?

Proses forensik ini menghasilkan 27 model kepala yang disusun dari sisa-sisa fosil yang ditemukan selama proses penelitian bertahun-tahun. Hasil penelitian ini dipajang di sebuah pameran di Dresden, Jerman.
Seperti Inikah Wajah Nenek Moyang Manusia?

 SEKELOMPOK peneliti menggunakan teknologi forensik untuk membuat reka ulang wajah nenek moyang manusia yang hidup jutaan tahun lalu.

Proses forensik ini menghasilkan 27 model kepala yang disusun dari sisa-sisa fosil yang ditemukan selama proses penelitian bertahun-tahun. Hasil penelitian ini dipajang di sebuah pameran di Dresden, Jerman.

Seperti diberitakan Daily Mail, para pakar antropologi forensik menggunakan teknik komputerisasi yang juga dipakai polisi untuk mengidentifikasi korban kecelakaan atau pembunuhan.

Metode forensik ini menghasilkan gambaran manusia purba bukan dalam karakter umum, namun secara individual. Metode ini bahkan menunjukkan bagaimana mereka hidup, apa yang dimakan dan penyebab kematiannya.

Dari 27 model yang dihasilkan, di antaranya terdiri dari spesies manusia yang telah banyak dikenal. Homo erectus, misalnya. Spesies yang berasal dari Afrika itu diprediksi hidup satu juta tahun lalu, serta bermigrasi ke India, Cina, dan pulau Jawa. Teori lain menyebutkan sebaliknya, Homo erectus berasal dari Asia dan bermigrasi ke Afrika.

Banyaknya fosil purba yang ditemukan di Afrika membuat para arkeolog berkeyakinan bahwa Afrika merupakan pusat peradaban manusia di jaman dulu. Pameran ini juga menunjukkan proses ekskavasi situs purba di Afrika dimana para peneliti mendapatkan bahan-bahan fosil.

Foto-foto: dok. Daily Mail
sumber :  http://berita.plasa.msn.com/wow/tabloidbintang/article.aspx?cp-documentid=5772636

Yang Tersembunyi di Balik Bayangan Bulan

WASHINGTON - Bagian paling menarik dari Bulan serta kerap jadi pertanyaan adalah sisi paling gelapnya yang sulit dilihat. Bagian ini tertutup bayangan permanen, selalu gelap, dan tidak pernah memantulkan cahaya Matahari.

Teleskop dan satelit tidak punya cara untuk membayangkan wilayah di balik bayangan permanen Bulan itu bila menggunakan pencahayaan biasa. Sekarang, para peneliti antariksa telah menggunakan metode yang lebih taktis untuk melihat apa yang tersembunyi di sana.

Dilansir Msnbc, Jumat (20/1/2012), wilayah yang selalu gelap tersebut terletak di kutub Bulan, dan umumnya berada jauh di dalam kawah yang tak dapat dijangkau cahaya Matahari. Para peneliti ternyata menemukan kemungkinan adanya kandungan air beku di sana.

"Ketimbang menggunakan cahaya Matahari yang dipantulkan lurus ke kawah, kami memilih rute tidak langsung," kata co-author penelitian Kurt Retherford, peneliti senior dari Southwest Research Institute di San Antonio.

Untuk melihat wilayah ini, para peneliti menggunakan cahaya yang dipantulkan dari atom hidrogen. Atom hidrogen yang mengambang di seluruh jagad raya tersebut, menyebar ke segala arah, bahkan dapat menjangkau wilayah tersembunyi di balik bayangan Bulan. Data baru yang mereka temukan menunjukkan tertutup bayangan itu memiliki lyman alpha emission yang lebih gelap ketimbang wilayah lainnya.

"Penjelasan terbaik kami tentang perbedaan pantulan di kutub Bulan adalah karena permukaannya lebih gembur dan pulen. Bentuknya seperti bubuk atau sejenis tepung," kata Retherford.

Penyebabnya bisa saja karena partikel kecil air beku bergerak keluar masuk dari butiran lumpur, dan menghasilkan lubang pada butiran-butiran tersebut sehingga menciptakan tekstur yang gembur.

Penelitian tersebut mengindikasikan kehadiran sekira dua persen air pada lumpur di wilayah berbayang, sedangkan pada wilayah yang terkena sinar Matahari hanya 0,5 persen saja.

"Anda akan mengharapkan wilayah yang tertutup bayangan permanen ini, memiliki lebih banyak lagi ketimbang yang telah kita lihat dari luar," tandasnya.

"Suatu hari, ketika astronot pergi ke wilayah ini, kita perlu indra yang lebih tajam untuk merasakan apa yang akan mereka lihat. Pengukuran air yang sebelumnya dilakukan berkaitan dengan air yang jauh di balik permukaan. Namun kami benar-benar berurusan dengan apa yang nampak di permukaan, yaitu akan adanya air yang lebih mudah diakses astronot di masa depan," tambahnya.

sumber : http://berita.plasa.msn.com/teknologi/okezone/article.aspx?cp-documentid=5788931

Kuburan Penyanyi Mesir Tahun 945 SM Ditemukan


Kuburan Penyanyi Mesir Tahun 945 SM Ditemukan

 KARNAK - Pemerintah Mesir mengumumkan, seorang arkeolog asal Swiss menemukan kuburan dari seorang penyanyi perempuan di Mesir kuno yang meninggal tiga ribu tahun yang lalu.

Penemuan unik ini dilakukan oleh tim arkeolog dari Universitas Basel Swiss yang dipimpin oleh Elena Pauline Grothe dan Susanne Bickel. Mereka melakukan penyelidikan itu di Kuil Tarnak, di Kota Legenda Luxor, yang terletak di dekat Kairo. Di situ pulalah terdapat Lembah Para Raja.

Kuburan itu adalah kuburan dari Nehmes Bastet, seorang seniman yang menyanyi untuk Dewa Amon Ra pada tahun 945 SM. Namanya juga tertulis di prasasti yang ditemukan di kuburannya. Bastet juga merupakan putri dari Pendeta Amon. Demikian seperti diberitakan AFP, Senin (16/1/2012).

Penemuan yang dilakukan oleh para tim arkeolog asal Swiss menjadi salah satu penemuan penting karena menunjukkan bahwasannya Lembah Para Raja di Mesir digunakan untuk menguburkan jenazah para warga dan pendeta.

Hingga saat ini, banyak sumber mengatakan, Lembah Para Raja di Mesir hanyalah digunakan untuk memakamkan para Firaun dan para anggota keluarga Kerajaan Mesir lainnya.

Para tim arkeolog juga menemukan beberapa artefak lainnya di tempat yang sama. Lembah itu terletak di tepi barat Sungai Nil, tempat itu juga tampak menjadi sektor pariwisata yang cukup terkenal di Mesir.

sumber :  http://berita.plasa.msn.com/internasional/okezone/article.aspx?cp-documentid=5770382