BATAM- Usai mengadakan rapat muspida Kamis (24/11/2011) malam, akhinya diputuskan besaran angka Upah Minimum Kota (UMK) 2012 yang akan diajukan ke Gubernur sebesar Rp 1.302.992.
Hal tersebut diungkapkan oleh Walikota Batam, Ahmada Dahlan kepada Tribunnews Batam. Dahlan juga mengatakan nilai tersebut merupakan nilai yang sudah disesuaikan degnan KHL yang disepaki oleh serikat pekerja, Apindo, dan Pemerintah Kota Batam.
"hari ini, akan kita sampaikan ke Gubernur langsung,"terang Dahlan.
Keputusan ini sedikit berubah dari hasil pertemuan yang disampaikan ke perwakilan serikat pekerja siang harinya. Dimana pada pertemuan tersebut, Walikota berencana mengajukan dua angka ke Gubernur yaitu KHL versi survei Dewan Pengupahan Kota (Rp 1.302.992) dan UMK yang ditawarkan pengusaha sebesar Rp 1.260.000.
"Tahun ini Pemko akan usulkan sesuai komitmen tersebut, yaitu UMK sama dengan KHL. Ini hanya usulan Wali Kota ke Gubernur. Putusan terakhir ada pada Gubernur. Kami hanya berpegang pada kesepakatan," ujar Dahlan.
Dahlan juga mengatakan, pembahasan oleh tim Pemko sudah sejak kemarin dilakukan. Begitu DPK yang terdiri dai tripatit tidak bisa menemukan titik kesepakatan, pembahasan langsung diambil alih Pemko.
"Sebetulnya kemarin sudah kita ambil alih. Tapi sudah terlanjur rusuh," ujar Dahlan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Walikota Batam, Ahmada Dahlan kepada Tribunnews Batam. Dahlan juga mengatakan nilai tersebut merupakan nilai yang sudah disesuaikan degnan KHL yang disepaki oleh serikat pekerja, Apindo, dan Pemerintah Kota Batam.
"hari ini, akan kita sampaikan ke Gubernur langsung,"terang Dahlan.
Keputusan ini sedikit berubah dari hasil pertemuan yang disampaikan ke perwakilan serikat pekerja siang harinya. Dimana pada pertemuan tersebut, Walikota berencana mengajukan dua angka ke Gubernur yaitu KHL versi survei Dewan Pengupahan Kota (Rp 1.302.992) dan UMK yang ditawarkan pengusaha sebesar Rp 1.260.000.
"Tahun ini Pemko akan usulkan sesuai komitmen tersebut, yaitu UMK sama dengan KHL. Ini hanya usulan Wali Kota ke Gubernur. Putusan terakhir ada pada Gubernur. Kami hanya berpegang pada kesepakatan," ujar Dahlan.
Dahlan juga mengatakan, pembahasan oleh tim Pemko sudah sejak kemarin dilakukan. Begitu DPK yang terdiri dai tripatit tidak bisa menemukan titik kesepakatan, pembahasan langsung diambil alih Pemko.
"Sebetulnya kemarin sudah kita ambil alih. Tapi sudah terlanjur rusuh," ujar Dahlan.
Dahlan : Saya Bukannya Tidak Ingin Menemui, Namun Pendemo Sudah Bubar
Menanggapi akan adanya tudingan lambatnya Perintah Kota Batam dalam mengantisipasi akan adanya tuntutan pekerja. Dan tidak maunya Walikota Batam menemui pekerja saat menggelar unjuk rasa, Kamis(24/11/2011) kemarin ditanggapi dengan serius oleh orang nomor satu di Batam.
Dahlan mengatakan, ia bukannya tidak ingin menemui pendemo. Namun saat ia bersedia turun, demonstan sudah membubarkan diri.
"Saya bukan tidak mau. Tapi begitu dead lock kita bahas di tim-tim terus. Tadi kita pertemuan dengan serikat pekerja. Ketika akan diumumkan, sudah bubar tadi," kata Dahlan.
Tapi ia berharap hari ini (Jum'at-red) tidak akan ada lagi demonstrasi apalagi sampai terjadi aksi pengrusakan. Jangan sampai lagi ada aksi anarkis. Karena yang rugi masyarakat semuanya.
"Batam tidak punya sumber daya alam. Kalau sumber daya alam dirusak tidak bisa hidup lagi. Batam ini tergantung investor, jasa, kalau itu tidak ada ya nggak akan ada lagi pekerjaan di Batam. Yang rugi masyarakat semua kan," tuturnya.
"Saya harap jangan ada anarkis lagi. Karena sudah kita tentukan angkanya. Besok (hari ini) kita sampaikan ke Gubernur," pungkasnya.
Dahlan mengatakan, ia bukannya tidak ingin menemui pendemo. Namun saat ia bersedia turun, demonstan sudah membubarkan diri.
"Saya bukan tidak mau. Tapi begitu dead lock kita bahas di tim-tim terus. Tadi kita pertemuan dengan serikat pekerja. Ketika akan diumumkan, sudah bubar tadi," kata Dahlan.
Tapi ia berharap hari ini (Jum'at-red) tidak akan ada lagi demonstrasi apalagi sampai terjadi aksi pengrusakan. Jangan sampai lagi ada aksi anarkis. Karena yang rugi masyarakat semuanya.
"Batam tidak punya sumber daya alam. Kalau sumber daya alam dirusak tidak bisa hidup lagi. Batam ini tergantung investor, jasa, kalau itu tidak ada ya nggak akan ada lagi pekerjaan di Batam. Yang rugi masyarakat semua kan," tuturnya.
"Saya harap jangan ada anarkis lagi. Karena sudah kita tentukan angkanya. Besok (hari ini) kita sampaikan ke Gubernur," pungkasnya.
Sumber : Tribun Batam.