Dalam video tersebut, kepanikan benar-benar menyelimuti resort indah itu. Tsunami membuat semua orang lari ke tempat lebih tinggi. Menurut Calvalho, momen itu betapa menakutkannya momen itu.
"Suaranya datang seperti kereta yang tidak terkendali. Kami langsung berlari ke bagian atas bangunan, beberapa orang yang sepertinya masih jauh, mereka terus berlari," kata Carvalho kepada SCTV, Sabtu (30/10). "Peristiwa di Resort Macaronis di Mentawai ketika tsunami saya pikir adalah momen paling menakutkan dalam hidup daya."
Beruntung, Carvalho bersama 19 tamu dan delapan staf warga lokal di resort itu selamat. Namun, Selasa pagi, tidak ada lagi di Resort Macaronis. Yang tersisa hanyalah puing-puing yang mengotori keindahan pulau yang menjadi favorit peselancar dunia itu.
Di Desa Munte, yang terpencil di Pagai Utara, kedahsyatan tsunami meninggalkan bekas. Sampah-sampah serta puing puing yang dihempas tsunami berserakan bersama dengan jenazah. Tidak hanya itu, wilayah ini juga terputus oleh lautan selama dua hari saat ombak naik. Baru Jumat kemarin warga Munte yang selamat menguburkan jenazah anggota keluarga mereka yang menjadi korban amukan tsunami.(BOG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar