Jumat, 06 Mei 2011

ASI Makin Sering Dibuat untuk Es Krim dan Keju

Air Susu Ibu (ASI) kembali jadi ajang pembuatan makanan enak untuk tujuan komersial. Belum hilang heboh es krim ASI, kini muncul lagi keju ASI.

Sebelumnya keju ASI ini pernah muncul di Amerika. Pada Maret 2010, si pembuatnya, Daniel Angerer mengaku membikin keju itu karena ibu dari anaknya punya ASI yang berlimpah sehingga sayang kalau tidak dimanfaatkan.

Setelah itu muncul es krim ASI yang dijual di Convert Garden, London dengan merek Baby Gaga. Meski tak sedikit yang menilainya tidak etis, nyatanya es krim seharga Rp 211 ribu per 285,3 gram ini ludes di hari pertama penjualannya sekitar bulan Februari 2011.

Selain unik karena berbahan ASI, produsen yang membuatnya juga mengklaim es krim ini sebagai produk organik yang sangat alami dan ramah lingkungan. Selain itu, es krim ini tentunya juga kaya akan nutrisi karena dibuat dari susu manusia asli.

Untuk lebih menarik minat pembeli, produsen es krim ASI menambahkan 2 varian rasa yakni Madagascan Vanilla Pods dan Lemon Zest. Seperti dikutip dari The Guardian, es krim tersebut disajikan dalam gelas Martini dengan tambahan nitrogen cair untuk memberi ekstra kesegaran.

Sukses penjualan es krim Baby Gaga di London mengilhami seniman di Amerika Serikat untuk mengemas ASI dengan cara lain yang lebih unik. Seniman dari New York University, Miriam Simun akhirnya membuat keju dari ASI dan memamerkannya dalam sebuah pertunjukan seni.

Dalam pameran yang mengambil tema The Lady Cheese Shop tersebut, Simun membagi-bagikan sampel keju yang dibuatnya dari ASI. Bahan pembuatan keju ia dapatkan secara gratis dari 3 relawan, seluruhnya merupakan ibu-ibu yang sedang menyusui anaknya.

Ada 3 varian rasa yang ia tawarkan, yakni West Side Funk, Midtown Smoke dan Wisconsin Chew. Di antara ketiga varian keju ASI tersebut, Midtown Smoke paling disukai pengunjung karena tekstur dan rasanya dinilai lebih creamy dan lembut di mulut.

"Ada yang suka dengan keju ini, ada juga yang tersedak," ungkap Simun menggambarkan respons pengunjung saat mencicipi keju buatannya.

Kontoversi yang bermunculan umumnya tidak mempermasalahkan rasa dari es krim maupun keju yang dibuat dari ASI. Sebagian besar justru mempertanyakan etika maupun kestabilan nutrisi yang terkandung dalam ASI jika disajikan dengan cara semacam itu.

Dikhawatirkan, sebagian nutrisi penting dalam ASI akan berkurang ketika diolah. Sementara dari sisi etika, ASI yang seharusnya hanya dikonsumsi oleh bayi dinilai tidak pantas untuk diperjualbelikan apalagi diolah menjadi makanan orang dewasa seperti es krim dan keju.

Source : Telegraph

Gamma-Ray ; http://flucard.blogspot.com

Tidak ada komentar: