Negara Islam Indonesia (NII) menilai mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) lebih mudah direkrut untuk menjadi anggota mereka. Alasannya, di ITB tidak ada organisasi kemahasiswaan atau organisasi Islam lain yang berpengaruh.
Peneliti sejarah Darul Islam/NII Sholahudin menjelaskan, saat ini pihak ITB tengah gencar memproteksi diri dari NII. Namun, upaya itu selalu kandas karena peran organisasi mahasiswa seperti Himpinan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia(PMII)atau Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) tidak efektif.
Mereka, tidak bisa berperan karena kuatnya afiliasi masjid Salman di ITB dengan Dewan Dakwah."Organisasi keagamaan tidak berkembang karena ada masjid Salman yang afiliasinya ke Dewan Dakwah. Hal itu yang menyebabkan kelompok NU dan Muhammadiyah susah masuk," jelas Sholahudin dalam diskusi Polemik Tarijaya FM di restoran Warung Daun, Cikini Jakarta Pusat, Sabtu (30/4/2011).
Dia menilai, karena kuatnya masjid Salman dan lemahnya organisasi mahasiswa, NII mudah mencari celah. "Sehingga ketika Salman absen, NII masuk menyusup ke ITB," katanya.
Sholahudin yang juga alumni ITB menilai, rekrutmen dilakukan mulai dari tingkat pendidikan dasar. Sehingga, ketika mereka masuk ke ITB, sudah tidak lagi membuat kelompok baru melainkan tinggal melakukan perekrutan anggota.
Peneliti sejarah Darul Islam/NII Sholahudin menjelaskan, saat ini pihak ITB tengah gencar memproteksi diri dari NII. Namun, upaya itu selalu kandas karena peran organisasi mahasiswa seperti Himpinan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia(PMII)atau Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) tidak efektif.
Mereka, tidak bisa berperan karena kuatnya afiliasi masjid Salman di ITB dengan Dewan Dakwah."Organisasi keagamaan tidak berkembang karena ada masjid Salman yang afiliasinya ke Dewan Dakwah. Hal itu yang menyebabkan kelompok NU dan Muhammadiyah susah masuk," jelas Sholahudin dalam diskusi Polemik Tarijaya FM di restoran Warung Daun, Cikini Jakarta Pusat, Sabtu (30/4/2011).
Dia menilai, karena kuatnya masjid Salman dan lemahnya organisasi mahasiswa, NII mudah mencari celah. "Sehingga ketika Salman absen, NII masuk menyusup ke ITB," katanya.
Sholahudin yang juga alumni ITB menilai, rekrutmen dilakukan mulai dari tingkat pendidikan dasar. Sehingga, ketika mereka masuk ke ITB, sudah tidak lagi membuat kelompok baru melainkan tinggal melakukan perekrutan anggota.
Source :VIVAforum
Gamma-Ray ; http://flucard.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar