Kamis, 19 Mei 2011

Mitos dan Fakta Cara Mencegah Kehamilan


Banyak orang yang hanya menginginkan seks dan menghindari kehamilan. Untuk menghindarinya itu mereka mempercayai dan menggunakan banyak cara untuk mencegah kehamilan.

Informasi yang tidak benar dari sumber yang tidak benar kadang malah menimbulkan bencana. Aborsi adalah salah satu dampaknya, kehamilan dan kelahiran anak yang tidak dipersiapkan. Kehamilan yang tidak direncanakan tersebut kebanyakan timbul karena percaya mitos untuk mencegah kehamilan.

Di bawah ini adalah beberapa mitos pencegah kehamilan yang masih banyak dipercayai di masyarakat terutama oleh remaja-remaja yang belum paham tentang seks tapi sudah ingin melakukannya:

1. Menggunakan kontrasepsi sistem kalender
Masa subur wanita adalah masa ketika sel telur wanita sudah siap dibuahi oleh sperma. Banyak pria yang mencoba menghitung siklus menstruasi wanita pasangannya dan melakukan hubungan seks diluar masa subur untuk menghindari terjadinya kehamilan. 

Metode ini disebut juga metode kontrasepsi sistem kalender. Masalahnya adalah sperma ternyata bisa bertahan hidup dalam rahim wanita selama 3-5 hari dan disisi lain masa subur wanita selalu tidak tepat setiap bulan. Jika sperma masih hidup dalam rahim dan sang wanita memasuki masa suburnya, maka kehamilan bisa terjadi. Di kalangan medis, kontrasepsi sistem kalender memiliki prosentase keberhasilan hanya 35%.

2. Berhubungan seks saat menstruasi
Menstruasi adalah saat dimana sel telur yang tidak dibuahi akan meluruh, keluar dari vagina dan sering disebut darah kotor. Banyak yang tidak memahami siklus menstruasi ini dan beranggapan bahwa ngeseks saat menstruasi tidak akan menyebabkan kehamilan. Faktanya adalah, banyak wanita yang memiliki siklus yang sangat pendek, sehingga diakhir menstruasi dia bisa saja langsung memasuki masa subur. Jika hal tersebut terjadi, maka berhubungan seks saat menstruasi tetap akan menyebabkan kehamilan.

3. Senggama terputus
Banyak pasangan yang mencoba mencegah kehamilan dengan senggama terputus, metode ini dilakukan dengan cara pria mengeluarkan sperma di luar vagina. Oleh medis, senggama terputus masih dianggap memiliki tingkat keberhasilan yang rendah karena cairan pelumas yang dikeluarkan penis saat bersenggama membawa juga sperma. Dan jika sperma tersebut bertemu dengan sel telur maka akan terjadi kehamilan.

4. Memakai Dua kondom
Banyak remaja yang melakukan seks pra nikah melakukan cara ini. Maksudnya mungkin untuk meningkatkan keamanan agar kondom tidak sobek. Padahal faktanya, dua kondom sekaligus justru rentan terlepas atau sobek karena beberapa jenis kondom dilengkapi pelumas di bagian luar yang memungkinkan kondom terlepas dan tertinggal di dalam vagina pasangan.

5. Posisi seks tertentu
Ada 3 posisi seks agar cepat hamil yang sering di praktekkan pasangan suami  istri yang menginginkan anak. Bagi yang tidak menginginkan anak bisa dipastikan tidak akan menggunakan posisi tersebut. Malah untuk menghindari terjadinya kehamilan mereka menggunakan posisi seks berdiri dan posisi seks woman on top atau wanita di atas. Kedua posisi seks ala kamasutra tersebut dikatakan bisa menghambat terjadinya pertemuan sperma dengan sel telur. Tetapi meskipun demikian, potensi kehamilan lantas tidak menjadi 0%. Dengan posisi seks apapun, selama sperma mampu mencapai satu sel telur maka akan terjadi kehamilan.

6. Melompat setelah ngeseks
Mitos lain seputar pencegah kehamilan menyebutkan jika wanita melompat-lompat beberapa menit setelah berhubungan, kemudian membersihkan liang vagina dengan air akan membuat sperma gagal membuahi sel telur. Ini mitos, sebab tidak bisa dipastikan apakah sperma berhasil atau gagal. Dari jutaan sel sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi dan jika ada satu yang berhasil membuahi sel telur maka akan terjadi kehamilan.
7. Berhubungan seks di dalam air
Mitos ini beranggapan bahwa klorin dan bakteri dalam air akan membunuh sperma sebelum membuahi sel telur wanita. Faktanya adalah sperma yang dikeluarkan di dalam miss V akan terlindungi dari klorin sehingga kemungkinan membuahi sel telur tetap bisa terjadi.
8. Minum minuman bersoda sebanyak-banyaknya
Jika wanita meminum minuman bersoda satu botol besar setelah berhubungan seks akan membuat pembuahan gagal sehingga kehamilan tidak terjadi. Ini mitos dan tidak boleh dipercaya. Soda memang berbahaya bagi tubuh tapi tidak ada bukti bahwa soda bisa membuat sperma mati.

Mitos seks banyak berkembang dimasyarakat karena kurangnya pengetahuan dan bimbingan seksual. Mitos pencegah kehamilan di atas adalah salah satu mitos seks yang bisa menjadi bumerang bagi yang melakukannya. Satu-satunya cara mencegah kehamilan yang bisa anda percayai adalah dengan mendatangi dokter dan meminta kontrasepsi yang pas untuk anda.

Source : sexualitas.net

Gamma-Ray ; http://flucard.blogspot.com

Tidak ada komentar: