http://www.flucard.blogspot.com |
Pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak masih minim dan terabaikan. Padahal, hal tersebut sangat penting lantaran anak kian rawan tertular HIV seiring dengan semakin tingginya perempuan terinfeksi virus itu.
Demikian terungkap dalam acara seminar ”Kebijakan dan Pengalaman Program Prevention of Mother to Child Transmission (PMTCT) of HIV dan Dukungan Anak HIV Positif” yang diselenggarakan Yayasan Pelita Ilmu, Selasa (28/12). PMTCT merupakan rangkaian program untuk mencegah penularan HIV dari ibu ke anaknya.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan hingga 30 September 2010, persentase kumulatif kasus AIDS menurut kelompok umur untuk usia kurang dari 1 tahun sebesar 1 persen, usia 1-4 tahun sebesar 1,2 persen, usia 5-14 tahun sebesar 0,7 persen, dan usia 15-19 tahun 2,9 persen. Sebagai tambahan, kumulatif kasus AIDS segala umur totalnya 22.726. Adapun menurut estimasi UNAIDS pada tahun 2005, diperkirakan sekitar 3.000 bayi lahir dengan HIV setiap tahunnya di Indonesia.
Wakil Ketua Yayasan Pelita Ilmu Husein Habsyi mengatakan bahwa situasi tersebut menjadi peringatan betapa penularan HIV ke populasi umum kian mengkhawatirkan. Hal ini tak lepas dari semakin banyaknya jumlah perempuan yang terinfeksi dan mayoritas merupakan ibu rumah tangga sehingga prediksi anak dengan HIV juga bertambah.
Pakar HIV/AIDS dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Prof Samsuridjal Djauzi, mengatakan, PMTCT belum dianggap masalah besar lantaran jumlah anak terinfeksi masih kecil. Padahal, seiring dengan penularan HIV, anak terinfeksi juga terus bertambah.
”Masih ada ketimpangan antara kebutuhan PMTCT dan dana yang tersedia. Contohnya, di DKI hanya 10 kasus per tahun dari program untuk PMTCT. Padahal, di RSUPN Cipto Mangunkusumo saja kebutuhan PMTCT sekitar 60 per tahun,” ujar Samsuridjal Djauzi.
http://www.flucard.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar