http://www.flucard.blogspot |
Herpes genital atau herpes kelamin merupakan salah satu penyakit menular seksual (PMS) yang ditakuti oleh banyak orang karena tidak bisa disembuhkan. Hubungan seks yang sehat adalah cara mencegah penularan terbaik, sayangnya masih ada beberapa mitos yang beredar seputar herpes genital.
Herpes genital adalah infeksi atau peradangan (gelembung lecet) pada kulit terutama di bagian kelamin (vagina, penis, termasuk di pintu dubur serta pantat dan pangkal paha) yang disebabkan virus herpes simplex (VHS).
Gejala awal mulai timbul pada hari ke 4-7 setelah terinfeksi. Penderita merasa gatal, kesemutan dan sakit. Lalu muncul bercak kemerahan kecil, diikuti sekumpulan lepuhan kecil terasa nyeri. Lepuhan ini pecah dan bergabung membentuk luka melingkar.
Luka yang terbentuk biasanya menimbulkan nyeri dan membentuk keropeng (luka yang mengering). Selain itu, penderita mengalami kesulitan berkemih dan ketika berjalan akan timbul nyeri. Luka baru akan membaik dalam waktu 10 hari tetapi bisa meninggalkan jaringan parut.
Gejala lain berupa kelenjar getah bening selangkangan biasanya agak membesar.
Gejala awal ini sifatnya lebih nyeri, lebih lama dan lebih meluas dibandingkan gejala berikutnya dan mungkin disertai dengan demam dan tidak enak badan.
Belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit herpes genital, sehingga pencegahan adalah cara yang terbaik. Namun, masih banyak mitos tentang penularan herpes genital yang beredar di masyarakat.
Dilansir Medindia, Minggu (26/12/2010), berikut 3 mitos dan fakta seputar herpes genital yang banyak beredar di masyarakat:
1. Mitos: Herpes genital bisa menular dari kursi toilet duduk
Fakta: Tidak ada bukti kasus penularan herpes genital dari kursi toilet. Virus herpes tidak dapat bertahan lama di luar tubuh manusia atau di permukaan benda seperti kursi toilet dan virus mengering saat terkena udara.
Hal ini juga diamini Dr Samuel L Simon SpKK, spesialis kulit dan kelamin dari Omni International Hospital, Jakarta, dalam konsultasi kesehatan detikHealth.
"Penyakit menular yang ditularkan melalui hubungan seks tidak bisa ditularkan dari jalan-jalan ke mall atau toilet umum. Kalau betul begitu, pasti nggak akan ada orang yang mau jalan-jalan ke mall atau menggunakan toilet duduk umum," ujar dokter yang juga berpraktek Siloam Semanggi Specialist clinic.
2. Mitos: Orang yang sudah terinfeksi herpes genital tidak bisa berhubungan seks lagi
Fakta: Orang yang sudah terbukti terinfeksi herpes genital masih dapat terus melakukan hubungan seksual, tetapi dengan satu syarat yaitu menggunakan kondom. Yang terpenting, hindari kontak langsung dengan luka herpes, baik secara oral maupun genital. Namun dalam kasus tertentu herpes genital bisa tidak menimbulkan gejala.
3. Mitos: Herpes di mulut berbeda dengan herpes genital
Fakta: Herpes di mulut (cold sore) merupakan salah satu bentuk herpes, yang juga sama dengan herpes kelamin. Kedua herpes tersebut disebabkan oleh virus herpes simplex (VHS).
Orang dapat terinfeksi herpes genital jika melakukan hubungan seks oral dengan orang yang sudah terinfeksi herpes oral atau di mulut. Infeksi dapat menyebar ke bagian tubuh lain jika herpes melepuh atau mengalami kontak langsung seperti tersentuh.
Herpes genital adalah infeksi atau peradangan (gelembung lecet) pada kulit terutama di bagian kelamin (vagina, penis, termasuk di pintu dubur serta pantat dan pangkal paha) yang disebabkan virus herpes simplex (VHS).
Gejala awal mulai timbul pada hari ke 4-7 setelah terinfeksi. Penderita merasa gatal, kesemutan dan sakit. Lalu muncul bercak kemerahan kecil, diikuti sekumpulan lepuhan kecil terasa nyeri. Lepuhan ini pecah dan bergabung membentuk luka melingkar.
Luka yang terbentuk biasanya menimbulkan nyeri dan membentuk keropeng (luka yang mengering). Selain itu, penderita mengalami kesulitan berkemih dan ketika berjalan akan timbul nyeri. Luka baru akan membaik dalam waktu 10 hari tetapi bisa meninggalkan jaringan parut.
Gejala lain berupa kelenjar getah bening selangkangan biasanya agak membesar.
Gejala awal ini sifatnya lebih nyeri, lebih lama dan lebih meluas dibandingkan gejala berikutnya dan mungkin disertai dengan demam dan tidak enak badan.
Belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit herpes genital, sehingga pencegahan adalah cara yang terbaik. Namun, masih banyak mitos tentang penularan herpes genital yang beredar di masyarakat.
Dilansir Medindia, Minggu (26/12/2010), berikut 3 mitos dan fakta seputar herpes genital yang banyak beredar di masyarakat:
1. Mitos: Herpes genital bisa menular dari kursi toilet duduk
Fakta: Tidak ada bukti kasus penularan herpes genital dari kursi toilet. Virus herpes tidak dapat bertahan lama di luar tubuh manusia atau di permukaan benda seperti kursi toilet dan virus mengering saat terkena udara.
Hal ini juga diamini Dr Samuel L Simon SpKK, spesialis kulit dan kelamin dari Omni International Hospital, Jakarta, dalam konsultasi kesehatan detikHealth.
"Penyakit menular yang ditularkan melalui hubungan seks tidak bisa ditularkan dari jalan-jalan ke mall atau toilet umum. Kalau betul begitu, pasti nggak akan ada orang yang mau jalan-jalan ke mall atau menggunakan toilet duduk umum," ujar dokter yang juga berpraktek Siloam Semanggi Specialist clinic.
2. Mitos: Orang yang sudah terinfeksi herpes genital tidak bisa berhubungan seks lagi
Fakta: Orang yang sudah terbukti terinfeksi herpes genital masih dapat terus melakukan hubungan seksual, tetapi dengan satu syarat yaitu menggunakan kondom. Yang terpenting, hindari kontak langsung dengan luka herpes, baik secara oral maupun genital. Namun dalam kasus tertentu herpes genital bisa tidak menimbulkan gejala.
3. Mitos: Herpes di mulut berbeda dengan herpes genital
Fakta: Herpes di mulut (cold sore) merupakan salah satu bentuk herpes, yang juga sama dengan herpes kelamin. Kedua herpes tersebut disebabkan oleh virus herpes simplex (VHS).
Orang dapat terinfeksi herpes genital jika melakukan hubungan seks oral dengan orang yang sudah terinfeksi herpes oral atau di mulut. Infeksi dapat menyebar ke bagian tubuh lain jika herpes melepuh atau mengalami kontak langsung seperti tersentuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar