Setiap manusia tidak ada yang bisa tahu berapa lama ia akan hidup. Tapi peneliti berhasil mengembangkan alat tes darah yang bisa memprediksi berapa lama seseorang akan hidup.
Alat tes darah ini untuk mengukur panjang telemore seseorang. Semakin panjang telemore dari acuan yang ada maka diyakini umur orang tersebut akan panjang. Sebaliknya jika telemore pendek, maka umur orang tersebut juga pendek.
Telomere adalah bagian dari DNA yang terletak di ujung kromosom, ia berfungsi melindungi kromosom dari kerusakan dan hilangnya fungsi sel yang berhubungan dengan penuaan. Seseorang yang memiliki telomere lebih pendek dianggap sebagai indikator mengalami penuaan lebih cepat.
"Mengetahui apakah telomere yang dimiliki panjang normal atau tidak untuk usia kronologis tertentu akan memberikan kita indikasi status kesehatan dan 'usia' fisiologis sebelum penyakit muncul," ujar Maria Blasco, kepala penelitian telomere dari Spanish National Cancer Research Centre di Madrid.
Alat tes darah baru ini bisa membantu memprediksi berapa lama seseorang akan hidup berdasarkan kecepataan penuaan yang terjadi di dalam tubuh orang tersebut. Alat tes ini rencananya akan mulai dijual di Inggris pada akhir tahun.
Para peneliti telah mengembangkan tes senilai 435 poundsterling atau setara dengan Rp 6.150.900 (dengan kurs Rp 14.140) yang mengatakan bisa secara akurat mengukur panjang telomere seseorang, telomere dianggap terkait dengan kelangsungan hidup seseorang.
Perusahaan dari Spanyol Life Length telah mengembangkan alat tes ini untuk dikomersilkan yang dikenal dengan nama tes kematian (death test). Perusahaan ini akan memproduksi untuk seluruh Eropa termasuk Inggris dan Amerika.
Para ahli berharap seseorang bisa belajar ketika diketahui ia berpotensi untuk hidup singkat, misalnya dengan membantu orang untuk mengembangkan pola hidup sehat, memperbaiki pola makan serta mengurangi stres.
"Tes ini sangat teliti, bahkan kita dapat mendeteksi perbedaan yang sangat kecil terhadap panjang telomere, teknik ini sangat sederhana dan cepat sehingga banyak sampel bisa dianalisis pada waktu yang sama," ungkap Blasco.
Meski peneliti mengungkapkan bahwa orang dengan telomere pendek akan memiliki hidup yang singkat, tapi tes ini tidak bisa memprediksi dengan pasti berapa tahun atau bulan seseorang bisa hidup.
Alat tes darah ini untuk mengukur panjang telemore seseorang. Semakin panjang telemore dari acuan yang ada maka diyakini umur orang tersebut akan panjang. Sebaliknya jika telemore pendek, maka umur orang tersebut juga pendek.
Telomere adalah bagian dari DNA yang terletak di ujung kromosom, ia berfungsi melindungi kromosom dari kerusakan dan hilangnya fungsi sel yang berhubungan dengan penuaan. Seseorang yang memiliki telomere lebih pendek dianggap sebagai indikator mengalami penuaan lebih cepat.
"Mengetahui apakah telomere yang dimiliki panjang normal atau tidak untuk usia kronologis tertentu akan memberikan kita indikasi status kesehatan dan 'usia' fisiologis sebelum penyakit muncul," ujar Maria Blasco, kepala penelitian telomere dari Spanish National Cancer Research Centre di Madrid.
Alat tes darah baru ini bisa membantu memprediksi berapa lama seseorang akan hidup berdasarkan kecepataan penuaan yang terjadi di dalam tubuh orang tersebut. Alat tes ini rencananya akan mulai dijual di Inggris pada akhir tahun.
Para peneliti telah mengembangkan tes senilai 435 poundsterling atau setara dengan Rp 6.150.900 (dengan kurs Rp 14.140) yang mengatakan bisa secara akurat mengukur panjang telomere seseorang, telomere dianggap terkait dengan kelangsungan hidup seseorang.
Perusahaan dari Spanyol Life Length telah mengembangkan alat tes ini untuk dikomersilkan yang dikenal dengan nama tes kematian (death test). Perusahaan ini akan memproduksi untuk seluruh Eropa termasuk Inggris dan Amerika.
Para ahli berharap seseorang bisa belajar ketika diketahui ia berpotensi untuk hidup singkat, misalnya dengan membantu orang untuk mengembangkan pola hidup sehat, memperbaiki pola makan serta mengurangi stres.
"Tes ini sangat teliti, bahkan kita dapat mendeteksi perbedaan yang sangat kecil terhadap panjang telomere, teknik ini sangat sederhana dan cepat sehingga banyak sampel bisa dianalisis pada waktu yang sama," ungkap Blasco.
Meski peneliti mengungkapkan bahwa orang dengan telomere pendek akan memiliki hidup yang singkat, tapi tes ini tidak bisa memprediksi dengan pasti berapa tahun atau bulan seseorang bisa hidup.
Source : Telegraph
Gamma-Ray ; http://flucard.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar