Minggu, 15 Mei 2011

Gangguan Tidur 'Burung Hantu Malam'


Orang yang waktu tidur malamnya tertunda atau delayed sleep phase disorder (DSPD) sering disebut 'Burung Hantu Malam'. DSPD beda dengan insomnia yang susah tidur. Penderita DSPD bisa tidur tapi dengan jam tidur malam yang selalu tertunda atau lebih larut tiap malamnya.

Manusia memiliki waktu 24 jam untuk siklus tidur dan terjaga. Setelah sekitar 16 jam terjaga tubuh butuh tidur selama 8 jam untuk mengisi kembali energi. Tapi pada beberapa orang ada yang sulit sekali tidur di malam hari sehingga membuatnya tetap terjaga selama beberapa jam.

Kondisi ini termasuk salah satu gangguan irama tidur DSPD. Orang dengan kondisi ini akan sulit mendapatkan sinkronisasi dengan jam tidur normal.

"Gangguan ini biasanya dimulai pada masa remaja atau dewasa muda, mula-mula ia akan tertunda setidaknya 2 jam dari jam tidur normal," ujar Lisa Shives selaku pendiri Northshore Sleep Medicine di Evanston, Illinois.

Shives menuturkan orang dengan DSPD sering mengeluh sebagai insomnia, karena ia mencoba tidur di waktu normal tapi tidak bisa sehingga jam tidurnya tertunda. Kondisi ini biasanya diturunkan dalam keluarga, dan adanya perubahan pada salah satu gen siklus sirkadian dihubungkan dengan gangguan ini.

Untuk itu pemberian pil tidur tidak terlalu efektif karena pil ini tidak bekerja untuk me-reset jam internal tubuh.

Saat terbangun ia akan merasa sangat lelah dan mengantuk di siang hari serta tidak bisa beraktivitas secara maksimal. Kondisi ini akan mengganggu pekerjaan, akademik dan kehidupan sosial dari penderita.

Hal ini karena ketika ia harus terbangun di pagi hari dan baru mendapatkan tidur 4,5 jam saja maka suhu tubuh intinya belum mencapai titik yang rendah. Ketika mata menerima cahaya terang sebelum suhu inti rendah maka otak harus mereset ke waktu lain yang membuatnya menunda tidur di malam berikutnya.

Gangguan tidur ini bisa dikaitkan dengan gejala depresi dan juga stres jika berlangsung terus menerus, serta dapat mengganggu sistem kekebalan tubuhnya karena ia tidak mendapatkan waktu istirahat yang cukup.

Langkah awal yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan tidur ini adalah menghindari lampu. Seseorang sebaiknya menghindari cahaya terang selama 2 jam sebelum waktu tidur yang diinginkan serta menghindari perangkat elektronik seperti komputer.

Jika memang belum berhasil baru menggunakan bantuan melatonin dalam dosis kecil yang diberikan 5-7 jam sebelum waktu tidur yang diinginkan. Kondisi ini akan mengubah ritme sirkadian dari orang tersebut.

Source : CNN

Gamma-Ray ; http://flucard.blogspot.com

Tidak ada komentar: