Peluru ramah lingkungan sendiri sudah mulai diujicobakan di Afghanistan.
Teknologi yang sangat dikenal di persenjataan Angkatan Darat Amerika Serikat akhirnya mendapatkan upgrade. Perangkat yang di-upgrade adalah M855, peluru yang didesain pada tahun 1970-an dan terus digunakan sampai saat ini.
Sebagai informasi, meski masih digunakan, peluru itu sering dikeluhkan oleh pasukan tentara karena sering kali tidak efektif dalam mematikan lawan.
Adapun M855A1, peluru yang telah didemonstrasikan di Aberdeen Proving Ground, Maryland, Amerika Serikat terbukti lebih cepat, lebih mematikan, dan dalam waktu dekat akan menggantikan saudara tuanya.
“Amunisi baru ini lebih “hijau” karena ia sudah bebas timah. Artinya, peluru tersebut juga ramah lingkungan,” sebut juru bicara militer AS. Militer AS sendiri, menurut juru bicara itu, telah memasok amunisi bebas timah pada tentara AS yang bertugas di Afghanistan, sejak Juni lalu.
M855 sendiri diakui oleh militer AS tidak menyediakan kemampuan mematikan seperti yang diinginkan pengguna saat menembak musuh dari jarak kurang dari 150 yard atau sekitar 137 meter. Namun, pakar balistik menyebutkan, tidak ada peluru yang sempurna, dan peluru baru itu juga tidak lebih mematikan secara signifikan.
“Tidak ada peluru di dunia ini yang bisa dipastikan mampu menghentikan lawan,” kata Martin Fackler, mantan direktur dari Wound Ballistics Laboratory at the Letterman Army Institute of Research. “Bahkan jika Anda menghancurkan jantung lawan, ia masih punya waktu 15 detik untuk balas menembak karena masih punya cukup oksigen di otaknya untuk melakukan itu,” ucapnya.
Namun demikian, angkatan darat menyebutkan, amunisi tersebut memang dibuat sebagai bagian dari “menghijaukan” amunisi senjata kaliber kecil agar lebih ramah lingkungan.
Sebagai informasi, meski masih digunakan, peluru itu sering dikeluhkan oleh pasukan tentara karena sering kali tidak efektif dalam mematikan lawan.
Adapun M855A1, peluru yang telah didemonstrasikan di Aberdeen Proving Ground, Maryland, Amerika Serikat terbukti lebih cepat, lebih mematikan, dan dalam waktu dekat akan menggantikan saudara tuanya.
“Amunisi baru ini lebih “hijau” karena ia sudah bebas timah. Artinya, peluru tersebut juga ramah lingkungan,” sebut juru bicara militer AS. Militer AS sendiri, menurut juru bicara itu, telah memasok amunisi bebas timah pada tentara AS yang bertugas di Afghanistan, sejak Juni lalu.
M855 sendiri diakui oleh militer AS tidak menyediakan kemampuan mematikan seperti yang diinginkan pengguna saat menembak musuh dari jarak kurang dari 150 yard atau sekitar 137 meter. Namun, pakar balistik menyebutkan, tidak ada peluru yang sempurna, dan peluru baru itu juga tidak lebih mematikan secara signifikan.
“Tidak ada peluru di dunia ini yang bisa dipastikan mampu menghentikan lawan,” kata Martin Fackler, mantan direktur dari Wound Ballistics Laboratory at the Letterman Army Institute of Research. “Bahkan jika Anda menghancurkan jantung lawan, ia masih punya waktu 15 detik untuk balas menembak karena masih punya cukup oksigen di otaknya untuk melakukan itu,” ucapnya.
Namun demikian, angkatan darat menyebutkan, amunisi tersebut memang dibuat sebagai bagian dari “menghijaukan” amunisi senjata kaliber kecil agar lebih ramah lingkungan.
Source : Foxnews
Gamma-Ray ; http://flucard.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar