Dari 6 miliar lebih penduduk dunia, 2 miliar diantaranya telah terinfeksi hepatitis B. Sebagian akan sembuh tapi 400 juta lainnya akan menjadi pengidap kronis menjadi sirosis dan kanker hati.
Tanpa disadari, 2 miliar orang di dunia pernah terinfeksi hepatitis B, yang artinya sepertiga dari penduduk dunia pernah terekspos virus Hepadnaviridae, yaitu virus penyebab hepatitis B atau disebut juga Hepatitis B Virus (HBV).
Dari 2 miliar penduduk dunia terinfeksi hepatitis B, 400 juta menjadi pengidap kronis menderita sirosis dan kanker hati, yang menyebabkan 250.000 per tahun.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penderita hepatitis B terbanyak, setelah China dan India.
Penderita hepatitis B dan C di Indonesia diperkirakan mencapai 30 juta orang. Untuk hepatitis B saja mencapai 9,4 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
"50 persen (15 juta) penderita hepatitis di B dan C di Indonesia akan menjadi penyakit hati kronik, yang 10 persennya menjadi liver fibrosis dan kanker hati," ujar Prof dr Tjandra Yoga Aditama, Dirjen P2PL Kemenkes, dalam acara konferensi pers di Gedung Kemenkes, Senin (25/7/2011).
Prof Tjandra menyatakan bahwa 1,5 juta orang Indonesia berpotensi kanker hati.
"Kalau hepatitis B menyerang orang dewasa, 90 persen bisa disembuhkan. Tapi kalau menular pada bayi, maka 90 persennya akan menjadi kronik dan seumur hidup bisa menjadi pengidap," jelas Dr. dr. Unggul Budihusodo, Sp.PD, KGEH, Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI).
Dr Unggul menyatakan 97 persen bayi yang tertular virus hepatitis B akan menjadi pengidap seumur hidup. Dan pada umumnya penderita hepatitis B yang ada adalah sudah tertular dari bayi.
"Untuk itu, vaksinasi hepatitis B wajib diberikan pada bayi pada hari pertama kelahirannya," jelas Dr Unggul.
Virus hepatitis B sangat mudah menular, bahkan 100 kali lebih mudah dibandingkan virus HIV dan virus ini dapat bertahan hidup selama 1 minggu hingga berbulan-bulan di luar tubuh, serta alat-alat medis dan alat pemeriksaan gigi.
Virus hepatitis B menular melalui darah dan cairan tubuh manusia, yaitu:
Tanpa disadari, 2 miliar orang di dunia pernah terinfeksi hepatitis B, yang artinya sepertiga dari penduduk dunia pernah terekspos virus Hepadnaviridae, yaitu virus penyebab hepatitis B atau disebut juga Hepatitis B Virus (HBV).
Dari 2 miliar penduduk dunia terinfeksi hepatitis B, 400 juta menjadi pengidap kronis menderita sirosis dan kanker hati, yang menyebabkan 250.000 per tahun.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penderita hepatitis B terbanyak, setelah China dan India.
Penderita hepatitis B dan C di Indonesia diperkirakan mencapai 30 juta orang. Untuk hepatitis B saja mencapai 9,4 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
"50 persen (15 juta) penderita hepatitis di B dan C di Indonesia akan menjadi penyakit hati kronik, yang 10 persennya menjadi liver fibrosis dan kanker hati," ujar Prof dr Tjandra Yoga Aditama, Dirjen P2PL Kemenkes, dalam acara konferensi pers di Gedung Kemenkes, Senin (25/7/2011).
Prof Tjandra menyatakan bahwa 1,5 juta orang Indonesia berpotensi kanker hati.
"Kalau hepatitis B menyerang orang dewasa, 90 persen bisa disembuhkan. Tapi kalau menular pada bayi, maka 90 persennya akan menjadi kronik dan seumur hidup bisa menjadi pengidap," jelas Dr. dr. Unggul Budihusodo, Sp.PD, KGEH, Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI).
Dr Unggul menyatakan 97 persen bayi yang tertular virus hepatitis B akan menjadi pengidap seumur hidup. Dan pada umumnya penderita hepatitis B yang ada adalah sudah tertular dari bayi.
"Untuk itu, vaksinasi hepatitis B wajib diberikan pada bayi pada hari pertama kelahirannya," jelas Dr Unggul.
Virus hepatitis B sangat mudah menular, bahkan 100 kali lebih mudah dibandingkan virus HIV dan virus ini dapat bertahan hidup selama 1 minggu hingga berbulan-bulan di luar tubuh, serta alat-alat medis dan alat pemeriksaan gigi.
Virus hepatitis B menular melalui darah dan cairan tubuh manusia, yaitu:
- Dari ibu penderita hapatitis B kepada bayinya saat dalam kandungan atau dilahirkan
- Berhubungan seksual dengan penderita hepatitis B tanpa pengaman
- Melalui suntikan atau transfusi darah yang tercemar virus hepatitis B, seperti pengguna narkoba suntik, pengguna alat kesehatan (jarum, pisau, gunting) yang tidak disterilkan sempurna, tindik, tato, pisau cukur, gunting kuku yang tidak steril.
Sebagian besar orang yang terinfeksi hepatitis B memang tidak menunjukkan gejala apapun, tapi gejala-gejala umum yang tampak pada sebagian kecil penderita hepatitis B adalah sebagai berikut:
Hepatitis B akut (terinfeksi kurang dari 6 bulan)
- Mual, muntah, nafsu makan turun dan panas
- Warna air seni coklat seperti teh
- Bagian putih mata tampak kuning
- Kulit seluruh tubuh tampak kuning
- Warna tinja kuning
Hepatitis B kronik (lebih dari 6 bulan atau menahun)
Sebagian besar tanpa gejala nyata. Tapi keluhan umum seperti lemas, lekas capek, ngantuk, gangguan pencernaan, kembung, mual dan kurang nafsu makan.
source : Merry Wahyuningsih - detikHealth
Gamma Ray ; http://www.flucard.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar