Ketika digigit ular, yang pertama kali harus dilakukan adalah memastikan jenis ularnya. Jika ada bekas taring, maka dipastikan yang mengigit adalah ular berbisa sehingga korbannya harus segera mendapat pertolongan pertama berikut ini.
Selain ada bekas taring, ciri lain dari gigitan ular berbisa adalah munculnya rasa nyeri disertai perubahan warna pada lokasi gigitan dalam beberapa saat usai digigit. Dalam 10-15 menit, gejala lain yang menyertai adalah mual-muntah, pusing, gelisah dan kadang-kadang sesak napas.
Pertolongan pertama untuk korban gigitan ular yang menunjukkan gejala-gejala tersebut adalah:
1. Jangan panik
Tidak semua gigitan ular mengandung bisa yang berbahaya, bahkan meski yang menggigit adalah spesies ular berbisa. Contohnya tidak semua gigitan Ular Derik mengeluarkan bisa, hanya 20-30 persen saja gigitan Ular Derik yang berbahaya. Begitu juga dengan Ular Karang hanya 50 persen saja gigitan yang mengeluarkan bisa.
2. Kurangi gerak
Setiap gerakan yang tidak perlu hanya akan menyebabkan bisa ular menyebar lebih luas melalui peredaran darah. Usahakan untuk tetap diam, sebisa mungkin gunakan alat transportasi dan jangan berjalan kaki untuk mencapai lokasi yang menyediakan pertolongan pertama.
3. Cuci bekas gigitan
Jika tersedia, gunakan sabun dan air matang untuk membersihkan luka sesegera mungkin.
4. Cuci mata jika kena semburan bisa
Beberapa spesies ular kobra yang hidup di Asia dan Afrika mampu menyemburkan bisa mematikan tanpa harus menggigit korbannya. Jika semburan ini mengenai mata atau lapisan mukosa tipis lainnya, segera cuci dengan air bersih.
5. Ikat kuat-kuat daerah di sekitar luka (tidak dianjurkan untuk gigitan Ular Derik)
Ikatan yang kuat di sekitar bekas gigitan dapat menghambat penyebaran racun hingga mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Namun untuk gigitan Ular Derik yang racun atau bisanya sangat kuat, risiko kerusakan jaringan pada lokasi gigitan justru akan meningkat ketika diikat.
6. Bawa ke dokter secepat mungkin
Serum antibisa ular bisa didapatkan di Puskesmas atau tempat praktik dokter terdekat. Jika dalam perjalanan korban muntah-muntah, tempatkan dalam posisis duduk atau berbaring untuk memastikan muntahannya tidak menyumbat saluran napas. Meski sebagian besar racun ular beraksi lambat, sebaiknya jangan ditunda karena beberapa orang punya alergi racun ular yang membuatnya makin rentan terhadap kemungkinan terburuk.
7. Jangan suntikkan antiracun sendiri
Injeksi antiracun memang dibutuhkan dengan segera, namun sebagiknya tetap dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan yang terampil. Adanya pengotor pada alat suntik misalnya, kadang malah dapat membahayakan pasien.
source : Net Doctor
Selain ada bekas taring, ciri lain dari gigitan ular berbisa adalah munculnya rasa nyeri disertai perubahan warna pada lokasi gigitan dalam beberapa saat usai digigit. Dalam 10-15 menit, gejala lain yang menyertai adalah mual-muntah, pusing, gelisah dan kadang-kadang sesak napas.
Pertolongan pertama untuk korban gigitan ular yang menunjukkan gejala-gejala tersebut adalah:
1. Jangan panik
Tidak semua gigitan ular mengandung bisa yang berbahaya, bahkan meski yang menggigit adalah spesies ular berbisa. Contohnya tidak semua gigitan Ular Derik mengeluarkan bisa, hanya 20-30 persen saja gigitan Ular Derik yang berbahaya. Begitu juga dengan Ular Karang hanya 50 persen saja gigitan yang mengeluarkan bisa.
2. Kurangi gerak
Setiap gerakan yang tidak perlu hanya akan menyebabkan bisa ular menyebar lebih luas melalui peredaran darah. Usahakan untuk tetap diam, sebisa mungkin gunakan alat transportasi dan jangan berjalan kaki untuk mencapai lokasi yang menyediakan pertolongan pertama.
3. Cuci bekas gigitan
Jika tersedia, gunakan sabun dan air matang untuk membersihkan luka sesegera mungkin.
4. Cuci mata jika kena semburan bisa
Beberapa spesies ular kobra yang hidup di Asia dan Afrika mampu menyemburkan bisa mematikan tanpa harus menggigit korbannya. Jika semburan ini mengenai mata atau lapisan mukosa tipis lainnya, segera cuci dengan air bersih.
5. Ikat kuat-kuat daerah di sekitar luka (tidak dianjurkan untuk gigitan Ular Derik)
Ikatan yang kuat di sekitar bekas gigitan dapat menghambat penyebaran racun hingga mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Namun untuk gigitan Ular Derik yang racun atau bisanya sangat kuat, risiko kerusakan jaringan pada lokasi gigitan justru akan meningkat ketika diikat.
6. Bawa ke dokter secepat mungkin
Serum antibisa ular bisa didapatkan di Puskesmas atau tempat praktik dokter terdekat. Jika dalam perjalanan korban muntah-muntah, tempatkan dalam posisis duduk atau berbaring untuk memastikan muntahannya tidak menyumbat saluran napas. Meski sebagian besar racun ular beraksi lambat, sebaiknya jangan ditunda karena beberapa orang punya alergi racun ular yang membuatnya makin rentan terhadap kemungkinan terburuk.
7. Jangan suntikkan antiracun sendiri
Injeksi antiracun memang dibutuhkan dengan segera, namun sebagiknya tetap dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan yang terampil. Adanya pengotor pada alat suntik misalnya, kadang malah dapat membahayakan pasien.
source : Net Doctor
Gamma Ray ; http://www.flucard.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar