Madu selama ini dikenal sebagai salah satu minuman yang bisa menambah stamina dan membuat tubuh tetap bugar. Tapi studi terbaru menunjukkan bahwa madu juga bisa meringankan sakit tenggorokan dan batuk.
Sebelumnya telah diketahui bahwa madu bisa digunakan sebagai antibakteri. Hal ini berdasarkan studi yang dilakukan oleh University of Texas Health Science Center diketahui bahwa madu kaya akan gula, sehingga bisa membantu menciptakan lingkungan yang membuat bakteri tidak dapat bertahan hidup.
Kini studi yang dipublikasikan dalam Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine menemukan bahwa anak-anak yang menerima dosis kecil madu sebelum tidur akan memiliki kualitas tidur yang lebih baik dan mengurangi frekuensi batuknya. Kondisi ini lebih baik dibandingkan dengan anak-anak yang diberikan obat.
"Ini adalah pertama kalinya madu telah benar-benar terbukti bisa digunakan sebagai pengobatan," ujar penulis studi utama Dr Ian Paul dari Penn State College of Medicine, seperti dikutip dari ABCNews, Selasa (21/12/2010).
Penelitian ini melibatkan 105 anak yang berusia 2-18 tahun dan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok anak yang diberikan sirup obat rasa madu, kelompok anak yang diberikan madu dan kelompok anak yang tidak diberikan apa-apa. Didapatkan anak yang diberikan madu merasakan pengurangan gejala dan tidurnya menjadi lebih baik.
Madu umumnya memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan obat-obatan, serta tidak memiliki efek samping seperti pusing atau mengantuk. Selain itu madu juga cenderung mudah didapatkan.
"Telah lama diketahui bahwa demulcents seperti madu bisa menenangkan iritasi selaput lendir, dengan demikian bisa menghilangkan iritasi yang dapat memicu refleks batuk. Dan umumnya obat batuk memiliki fungsi yang sama," ujar Paul Doering, wakil direktur Drug Information and Pharmacy Resource Center dari University of Florida.
Merekomendasikan madu sebagai obat memiliki beberapa kelebihan, diantaranya lebih aman untuk digunakan dibanding obat yang mengandung bahan kimia, serta termasuk obat tardisional yang sudah umum di masyarakat.
Untuk itu minum teh atau air jeruk nipis hangat yang dicampurkan dengan madu bisa menjadi cara yang efektif untuk mengurangi sakit tenggorokan serta menekan batuk, sehingga seseorang bisa mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik. Umumnya madu diberikan sebanyak 2 sendok teh (10 ml).
Namun, sebaiknya orangtua tidak memberikan madu pada anak yang berusia di bawah 1 tahun karena berisiko mengalami botulisme pada bayi. Botulisme adalah salah satu jenis keracunan makanan yang dapat menyebabkan kematian.
Sebelumnya telah diketahui bahwa madu bisa digunakan sebagai antibakteri. Hal ini berdasarkan studi yang dilakukan oleh University of Texas Health Science Center diketahui bahwa madu kaya akan gula, sehingga bisa membantu menciptakan lingkungan yang membuat bakteri tidak dapat bertahan hidup.
Kini studi yang dipublikasikan dalam Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine menemukan bahwa anak-anak yang menerima dosis kecil madu sebelum tidur akan memiliki kualitas tidur yang lebih baik dan mengurangi frekuensi batuknya. Kondisi ini lebih baik dibandingkan dengan anak-anak yang diberikan obat.
"Ini adalah pertama kalinya madu telah benar-benar terbukti bisa digunakan sebagai pengobatan," ujar penulis studi utama Dr Ian Paul dari Penn State College of Medicine, seperti dikutip dari ABCNews, Selasa (21/12/2010).
Penelitian ini melibatkan 105 anak yang berusia 2-18 tahun dan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok anak yang diberikan sirup obat rasa madu, kelompok anak yang diberikan madu dan kelompok anak yang tidak diberikan apa-apa. Didapatkan anak yang diberikan madu merasakan pengurangan gejala dan tidurnya menjadi lebih baik.
Madu umumnya memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan obat-obatan, serta tidak memiliki efek samping seperti pusing atau mengantuk. Selain itu madu juga cenderung mudah didapatkan.
"Telah lama diketahui bahwa demulcents seperti madu bisa menenangkan iritasi selaput lendir, dengan demikian bisa menghilangkan iritasi yang dapat memicu refleks batuk. Dan umumnya obat batuk memiliki fungsi yang sama," ujar Paul Doering, wakil direktur Drug Information and Pharmacy Resource Center dari University of Florida.
Merekomendasikan madu sebagai obat memiliki beberapa kelebihan, diantaranya lebih aman untuk digunakan dibanding obat yang mengandung bahan kimia, serta termasuk obat tardisional yang sudah umum di masyarakat.
Untuk itu minum teh atau air jeruk nipis hangat yang dicampurkan dengan madu bisa menjadi cara yang efektif untuk mengurangi sakit tenggorokan serta menekan batuk, sehingga seseorang bisa mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik. Umumnya madu diberikan sebanyak 2 sendok teh (10 ml).
Namun, sebaiknya orangtua tidak memberikan madu pada anak yang berusia di bawah 1 tahun karena berisiko mengalami botulisme pada bayi. Botulisme adalah salah satu jenis keracunan makanan yang dapat menyebabkan kematian.
http://www.flucard.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar