Add caption |
Saat ini para ilmuwan telah menemukan bahwa bahan alami yang berasal dari melon dapat menjadi penangkal stres. Ketika sebagian besar dari kita mengatakan bahwa kita sedang mengalami stres yang berlebihan, berarti kita kelebihan beban pekerjaan, masalah pribadi, dan kehidupan secara umum.Saat kita stres tanpa istirahat, dapat timbul sejumlah gejala seperti iritabilitas/mudah tersinggung dan ketidakmampuan untuk berkonsentrasi hingga frekuensi denyut jantung yang cepat, sakit kepala dan penurunan daya tahan terhadap infeksi. Jadi tidak sulit untuk memperkirakan hubungan sebab-akibat antara perasaan stres dan gejala fisik.
Pada kenyataannya, studi terbaru menunjukkan hubungan antara stres yang dirasakan dan apa yang para ilmuwan sebut dengan stres oksidatif, yaitu kondisi mantap tingkat kerusakan oksidatif dalam sebuah jaringan, sel, atau organ yang disebabkan oleh spesies oksigen reaktif (ROS).
Antioksidan superoksida dismutase (SOD) dapat membantu memecah molekul oksigen yang berpotensi membahayakan dalam sel, dan berpotensi mencegah kerusakan jaringan oleh ROS. SOD merupakan enzim kehidupan dan merupakan antioksidan pertama yang dimobilisasi oleh sel untuk pertahanan dan diperkirakan lebih kuat dibanding vitamin antioksidan karena SOD bekerja mengaktifkan produksi antioksidan tubuh sendiri termasuk katalase dan glutation peroksidase.
Oleh karena itu para ilmuwan Marie-Anne Milesi dan rekan-rekannya di Isoclin, sebuah organisasi penelitian klinis yang terletak di Poitiers, Perancis, melakukan penelitian terhadap bahan yang berasal dari melon yang kaya enzim SOD untuk melihat apakah dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk menghadapi ROS dan membantu orang mengatasi kelelahan akibat tingkat stres yang tinggi.
Studi dilakukan secara acak, buta ganda, dengan kontrol plasebo pada 70 sukarelawan sehat yang berusia antara 30 dan 55 tahun yang mengeluh mengalami stres dan kelelahan setiap hari. Sebanyak 35 dari subjek mengonsumsi suplemen ekstrak melon (setara 140 IU SOD per kapsul) dan 35 subyek lainnya diberi plasebo sekali sehari selama 4 minggu. Stres dan kelelahan diukur dengan menggunakan empat skala psikometrik yang berbeda yang dikenal sebagai FARD, PSS-14, SF-12 dan skala Epworth.
Pada akhir studi, terjadi perbaikan skor nyeri (30%), iritabilitas (22%), kesulitan tidur (38%), dan kelelahan (26%) yang bermakna pada kelompok ekstrak melon dibandingkan dengan kelompok plasebo. Terdapat juga kecenderungan perbaikan dalam sikap dan konsentrasi meskipun tidak mencapai kemaknaan secara statistik. Tidak ada efek samping yang ditemukan. Efek plasebo juga ditemukan tetapi hanya meliputi perasaan subyektif seperti stres dan efeknya tidak berlangsung lebih dari 7 hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar