Penyakit mematikan ini umumnya diderita wanita usia 60 tahun.
Masa kanak-kanak yang ceria seolah mengabur saat gadis kecil ini divonis menderita kanker langka lazim diderita wanita usia senja. Sophie Fry, yang kini berusia 9 tahun, harus menjalani kemoterapi pada usia 8 tahun untuk menghilangkan kanker ovarium atau indung telur, yang biasa diderita wanita 60 tahun.
Penyakitnya terdeteksi Februari tahun lalu saat bocah ini menjerit kesakitan, karena mengalami kram di perut. Orangtuanya mengira anaknya menderita radang usus buntu atau sembelit akut. Heidi dan Gavin, syok saat mengetahui dari hasil pindai sinar ultraviolet, sang anak memiliki salah satu tumor paling mematikan.
Sang ibu, Heidi, 34 tahun yang berprofesi sebagai perawat mengatakan,"Dokter memberitahu kami bahwa kasus tumor ini pada anak, sangat langka."
Ketika diberitahu harus menjalani kemoterapi, dengan polosnya Sophie berkata, "Biarlah saya membawa kanker ini, supaya dapat mempertahankan rambut saya," katanya dengan nada sedih seperti dikutip dari laman Mirror.co.uk.
Namun, dokter menyatakan tak bisa menunda operasi. Sophie kemudian menjalani operasi selama enam jam di St James's Hospital, Leeds, Inggris, untuk mengangkat ovarium kiri dan menjalani kemoterapi. Heidi masih mengingat jelas bagaimana traumanya Sophie saat harus kehilangan rambut panjang dan ikal kebanggaannya karena kemoterapi. "Awalnya Sophie sulit mengatasi dan sempat menarik diri. Ini membuat kami khawatir," ujar Heidi menuturkan.
Setelah menjalani masa-masa sulit yang membuat rambut lebatnya rontok satu per satu hingga menjadi botak serta meninggalkan luka operasi di pinggul kiri, Sophie kembali menjadi gadis kecil yang ceria. "Sekarang dia cukup ceria. Saat melihatnya, Anda tak akan berpikir ada yang salah dengan dirinya."
Sophie masih akan mengikuti dua kali kemoterapi. Jika pulih, ia akan dipantau selama lima tahun untuk memastikan penyakitnya tidak kambuh lagi. Setelah masa-masa sulit, saat menjalani pemeriksaan, kini Sophie sering bermain dan melompat-lompat di bangsal.
Konsultan Onkologi Pediatri di St James's University Hospital, Dr Bob Phillips, mengatakan kanker sel germinal ovarium yang diderita siswi sekolah dasar itu tergolong langka. 2005 lalu, ada empat bocah berusia 9 tahun yang juga mengidap penyakit serupa.
Anak pengidap kanker ovarium yang selamat adalah Linda Roome yang didiagnosis pada usia 13 tahun. Dokter mengoperasi dan mengangkat tumor seberat kira-kira 5 kg dan mengangkat satu indung telurnya. Meski dokter sempat mengkhawatirkan kesuburannya, enam tahun setelah operasi, Linda melahirkan anaknya, Callum.
Paige Brown juga seorang gadis kecil dengan tumor 10 cm di perutnya beberapa bulan sebelum ulang tahunnya yang ke sembilan. Berkat penanganan dan kemoterapi, di usia ke-11 saat ini, Paige dinyatakan pulih sempurna. Setiap tahun hampir 7.000 wanita Inggris didiagnosis kanker ovarium dan mayoritas berusia di atas 50 tahun. Seperempat pengidap kanker ovarium tidak dapat bertahan.
http://www.flucard.blogspot.com
Penyakitnya terdeteksi Februari tahun lalu saat bocah ini menjerit kesakitan, karena mengalami kram di perut. Orangtuanya mengira anaknya menderita radang usus buntu atau sembelit akut. Heidi dan Gavin, syok saat mengetahui dari hasil pindai sinar ultraviolet, sang anak memiliki salah satu tumor paling mematikan.
Sang ibu, Heidi, 34 tahun yang berprofesi sebagai perawat mengatakan,"Dokter memberitahu kami bahwa kasus tumor ini pada anak, sangat langka."
Ketika diberitahu harus menjalani kemoterapi, dengan polosnya Sophie berkata, "Biarlah saya membawa kanker ini, supaya dapat mempertahankan rambut saya," katanya dengan nada sedih seperti dikutip dari laman Mirror.co.uk.
Namun, dokter menyatakan tak bisa menunda operasi. Sophie kemudian menjalani operasi selama enam jam di St James's Hospital, Leeds, Inggris, untuk mengangkat ovarium kiri dan menjalani kemoterapi. Heidi masih mengingat jelas bagaimana traumanya Sophie saat harus kehilangan rambut panjang dan ikal kebanggaannya karena kemoterapi. "Awalnya Sophie sulit mengatasi dan sempat menarik diri. Ini membuat kami khawatir," ujar Heidi menuturkan.
Setelah menjalani masa-masa sulit yang membuat rambut lebatnya rontok satu per satu hingga menjadi botak serta meninggalkan luka operasi di pinggul kiri, Sophie kembali menjadi gadis kecil yang ceria. "Sekarang dia cukup ceria. Saat melihatnya, Anda tak akan berpikir ada yang salah dengan dirinya."
Sophie masih akan mengikuti dua kali kemoterapi. Jika pulih, ia akan dipantau selama lima tahun untuk memastikan penyakitnya tidak kambuh lagi. Setelah masa-masa sulit, saat menjalani pemeriksaan, kini Sophie sering bermain dan melompat-lompat di bangsal.
Konsultan Onkologi Pediatri di St James's University Hospital, Dr Bob Phillips, mengatakan kanker sel germinal ovarium yang diderita siswi sekolah dasar itu tergolong langka. 2005 lalu, ada empat bocah berusia 9 tahun yang juga mengidap penyakit serupa.
Anak pengidap kanker ovarium yang selamat adalah Linda Roome yang didiagnosis pada usia 13 tahun. Dokter mengoperasi dan mengangkat tumor seberat kira-kira 5 kg dan mengangkat satu indung telurnya. Meski dokter sempat mengkhawatirkan kesuburannya, enam tahun setelah operasi, Linda melahirkan anaknya, Callum.
Paige Brown juga seorang gadis kecil dengan tumor 10 cm di perutnya beberapa bulan sebelum ulang tahunnya yang ke sembilan. Berkat penanganan dan kemoterapi, di usia ke-11 saat ini, Paige dinyatakan pulih sempurna. Setiap tahun hampir 7.000 wanita Inggris didiagnosis kanker ovarium dan mayoritas berusia di atas 50 tahun. Seperempat pengidap kanker ovarium tidak dapat bertahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar