Penyakit flu memang bisa menyerang siapa saja dan usia berapa pun. Tapi bila ada virus flu di udara, maka perempuan akan mampu untuk bertahan sedangkan laki-laki akan jatuh sakit terkena flu.
Peneliti dari Australia menemukan bahwa sukarelawan perempuan memiliki respon sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat terhadap rhinovirus, yaitu virus yang bisa menyebabkan flu biasa dibandingkan laki-laki. Kondisi ini memicu munculnya istilah man flu.
Hal ini dipengaruhi oleh hormon yang dimiliki kaum perempuan, sehingga membuat laki-laki lebih mungkin sakit jika terinfeksi virus tersebut. Tapi perlindungan terhadap perempuan akan hilang ketika ia memasuki menopause.
"Kami melihat ketika perempuan mencapai menopause, maka kemampuannya untuk menahan rhinovirus memudar. Jadi jelas terlihat bahwa hormon memainkan peran besar dalam membantu melawan virus," ujar Prof John Upham dari University of Queensland.
Selama ini istilah 'man flu' hanya dianggap sebagai mitos belaka, tapi peneliti justru menemukan bahwa hal tersebut adalah nyata. Laki-laki memang lebih rentan dan mudah terkena flu dibanding perempuan.
Peneliti menyimpulkan studi ini menunjukkan bahwa perempuan pra-menopause memiliki respons imun adaptif yang lebih kuat terhadap infeksi rhinovirus daripada laki-laki dan orang yang sudah tua.
Dalam studi ini, peneliti memeriksa respons sistem kekebalan tubuh dari 63 partisipan yang sehat. Hasil studi ini juga telah dilaporkan dalam jurnal Respiratory Research.
Meskipun virus ini hanya akan mengganggu pada orang sehat, tapi jika menyerang orang yang memiliki penyakit asma atau penyakit paru-paru kronis bisa sangat mengganggu dan bahkan berbahaya.
Peneliti dari Australia menemukan bahwa sukarelawan perempuan memiliki respon sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat terhadap rhinovirus, yaitu virus yang bisa menyebabkan flu biasa dibandingkan laki-laki. Kondisi ini memicu munculnya istilah man flu.
Hal ini dipengaruhi oleh hormon yang dimiliki kaum perempuan, sehingga membuat laki-laki lebih mungkin sakit jika terinfeksi virus tersebut. Tapi perlindungan terhadap perempuan akan hilang ketika ia memasuki menopause.
"Kami melihat ketika perempuan mencapai menopause, maka kemampuannya untuk menahan rhinovirus memudar. Jadi jelas terlihat bahwa hormon memainkan peran besar dalam membantu melawan virus," ujar Prof John Upham dari University of Queensland.
Selama ini istilah 'man flu' hanya dianggap sebagai mitos belaka, tapi peneliti justru menemukan bahwa hal tersebut adalah nyata. Laki-laki memang lebih rentan dan mudah terkena flu dibanding perempuan.
Peneliti menyimpulkan studi ini menunjukkan bahwa perempuan pra-menopause memiliki respons imun adaptif yang lebih kuat terhadap infeksi rhinovirus daripada laki-laki dan orang yang sudah tua.
Dalam studi ini, peneliti memeriksa respons sistem kekebalan tubuh dari 63 partisipan yang sehat. Hasil studi ini juga telah dilaporkan dalam jurnal Respiratory Research.
Meskipun virus ini hanya akan mengganggu pada orang sehat, tapi jika menyerang orang yang memiliki penyakit asma atau penyakit paru-paru kronis bisa sangat mengganggu dan bahkan berbahaya.
Source : Telegraph
Tidak ada komentar:
Posting Komentar