Proses penuaan adalah sesuatu yang tak terhindarkan, namun sering jadi masalah jika berlangsung terlalu cepat. Para ilmuwan menemukan obat baru untuk memperlambat proses tersebut, bahannya hanya ada di Pulau Paskah di Samudera Pasifik.
Obat yang kemudian dinamakan Rapamycin ini dibuat dari bakteri yang hidup di Pulau Paskah, salah satu pulau terpencil di Samudera Pasifik yang termasuk dalam gugus Polinesia. Dalam uji coba, obat ini bisa mengatasi penyakit Hutchinson-Gilford Progeria Syndrome (HGPS).
HGPS merupakan kelainan genetik yang langka dan membuat penderitanya mengalami proses penuaan sangat cepat sehingga sering mati muda, biasanya di usia 12-an tahun. Penuaan yang sangat cepat ini dipicu oleh sejenis protein yang disebut progerin.
Rapamycin yang dijuluki 'obat awet muda' ini bekerja dengan cara menyingkirkan progerin yang berlebihan di dalam tubuh penderita HGPS. Berkurangnya progerin menyebabkan sel-sel tubuh mengalami penuaan secara normal, tidak secepat ketika belum mendapatkan obat ini.
Ilmuwan dari Harvard Medical School, Francis Collins yang meneliti obat ini berharap suatu saat nanti Rapamycin bisa diproduksi secara luas. Selain untuk menyembuhkan HGPS, obat ini diharapkan juga bisa berguna untuk mencegah penyakit-penyakit yang dipicu oleh proses penuaan.
Peneliti lainnya, Dimitri Krainc mengatakan bahwa temuan ini sangat bermanfaat karena bisa juga menghambat proses penuaan alamiah. Pada orang normal, progerin juga dihasilkan dalam jumlah tertentu oleh sel-sel tubuh sebagai produk sampingan.
"Obat ini meningkatkan kemampuan alami tubuh untuk membuang protein tersebut sehingga proses penuaan pada organ-organ tubuh bisa diperlambat dan usia harapan hidup secara umum akan meningkat," ungkap Krainc.
Obat yang kemudian dinamakan Rapamycin ini dibuat dari bakteri yang hidup di Pulau Paskah, salah satu pulau terpencil di Samudera Pasifik yang termasuk dalam gugus Polinesia. Dalam uji coba, obat ini bisa mengatasi penyakit Hutchinson-Gilford Progeria Syndrome (HGPS).
HGPS merupakan kelainan genetik yang langka dan membuat penderitanya mengalami proses penuaan sangat cepat sehingga sering mati muda, biasanya di usia 12-an tahun. Penuaan yang sangat cepat ini dipicu oleh sejenis protein yang disebut progerin.
Rapamycin yang dijuluki 'obat awet muda' ini bekerja dengan cara menyingkirkan progerin yang berlebihan di dalam tubuh penderita HGPS. Berkurangnya progerin menyebabkan sel-sel tubuh mengalami penuaan secara normal, tidak secepat ketika belum mendapatkan obat ini.
Ilmuwan dari Harvard Medical School, Francis Collins yang meneliti obat ini berharap suatu saat nanti Rapamycin bisa diproduksi secara luas. Selain untuk menyembuhkan HGPS, obat ini diharapkan juga bisa berguna untuk mencegah penyakit-penyakit yang dipicu oleh proses penuaan.
Peneliti lainnya, Dimitri Krainc mengatakan bahwa temuan ini sangat bermanfaat karena bisa juga menghambat proses penuaan alamiah. Pada orang normal, progerin juga dihasilkan dalam jumlah tertentu oleh sel-sel tubuh sebagai produk sampingan.
"Obat ini meningkatkan kemampuan alami tubuh untuk membuang protein tersebut sehingga proses penuaan pada organ-organ tubuh bisa diperlambat dan usia harapan hidup secara umum akan meningkat," ungkap Krainc.
Source : Telegraph
Tidak ada komentar:
Posting Komentar