Sebuah bangunan tua di bawah tanah di kompleks Balaikota Solo, Jawa Tengah, mulai diteliti oleh tim arkeologi dari Balai Arkeologi Yogyakarta dan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jateng, Kamis (9/8/2012). Bangunan tua itu diduga merupakan bungker yang dibangun pada zaman penjajahan Belanda.
Arkeolog dari BP3, Wahyu Kristanto, mengatakan, penelitian dilakukan setelah Balai Arkeologi mendapat laporan dari Dinas Tata Ruang Kota Solo. Pada hari pertama, tim peneliti mulai membuat dua kotak penggalian. Di kotak kedua, dengan kedalaman 40 sentimeter-60 sentimeter, ditemukan susunan batu bata.
"Dari material penyusun bata, bangunan ini sepertinya dibangun pada masa penjajahan Belanda, sekitar tahun 1600-1900. Bagian yang sudah tampak sepertinya bagian atas atau atap bangunan," kata Wahyu.
Dugaan bangunan itu merupakan bungker berasal dari kesaksian warga setempat yang mengetahui ada tempat persembunyian di lokasi tersebut. Namun, tim peneliti belum dapat memastikan apakah bangunan itu adalah bungker atau bangunan lain seperti tempat penampungan air, atau saluran air, karena bentuk keseluruhan bangunan belum diketahui.
Wahyu juga mengatakan belum mengetahui luasan bangunan secara keseluruhan. Penelitian akan dilakukan hingga Minggu atau Senin (13/8/2012) untuk memastikan bangunan apa yang terpendam dalam tanah tersebut.
"Jika bangunan itu memiliki nilai penting, akan dikategorikan sebagai cagar budaya dan harus dilestarikan. Tetapi jika tidak memiliki nilai penting, tidak akan dimasukkan dalam kategori cagar budaya," ujar Wahyu.
Keterangan yang didapat, informasi bahwa ada bangunan yang diduga bungker di kompleks kantor Balaikota Solo sudah beredar beberapa lama. Informasi itu lalu dilaporkan ke BP3 Jateng dan hari ini mulai diteliti.
Sebagai catatan, Balaikota Solo merupakan kompleks perkantoran Wali Kota Solo dan dinas-dinasnya.
Editor :
Marcus Suprihadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar