Rabu, 15 Agustus 2012

"Superman" Antisipasi Trafik Telekomunikasi


Mengantisipasi lonjakan trafik telekomunikasi selama Lebaran, PT Telkomsel memanfaatkan fasilitas pemantauan trafik supervisory and network monitoring performance atau yang disebut Superman.

Fungsi fasilitas Superman adalah untuk mengawasi status kesiapan base transceiver station (BTS) dan base station controller (BSC), khususnya mengantisipasi trafik lebaran.

Head of Network Services and Quality Group Telkomsel Hendri Mulya Sjam menjelaskan fasilitas ini juga berfungsi merawat dan memperbaiki jarak jauh tanpa harus datang ke lokasi BTS dan BSC.

Fungsi lain, Superman dapat melaporkan sejarah kejadian yang ada di BTS dan BSC serta memberikan data hasil pengukuran kinerja BTS.

"Hasil pengukuran ini akan memberi informasi mengenai kesiapan BTS dalam melayani lonjakan arus telekomunikasi seluler, khususnya menjelang lebaran," kata Hendri saat peluncuran fasilitas Superman di kantor Telkomsel, Wisma Mulia Jakarta, Rabu (15/8/2012).

Fasilitas Superman ini akan diintegrasikan dengan sistem operational maintenance centre (OMC) sehingga upaya peningkatan layanan telekomunikasi seluler dan perbaikan cepat dapat dilakukan jarak jauh, termasuk mengatasi gangguan teknis yang mengakibatkan drop call.

Khusus menjelang lebaran, fasilitas ini akan diaktifkan dengan mengerahkan 120 pegawai internal dan 400 pegawai eksternal. Upaya pengerahan pegawai ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan trafik lebaran pada pelanggan kartu Telkomsel (baik kartu Halo, kartu Simpati dan kartu AS).

Pada 18 Agustus malam hingga 19 Agustus pagi, diperkirakan ada 1,3 miliar SMS dan percakapan 1,15 miliar menit. Sementara perkiraan trafik data mencapai 160 TB. "Biasanya akan menurun setelah shalat Ied," ucap Hendri.
Telkomsel memperkirakan terjadi lonjakan pengiriman SMS sekitar 50 persen dan MMS 100 persen selama masa libur Lebaran tahun ini. Adapun, trafik percakapan meningkat lebih dari 6 persen dan trafik data 23 persen. Kemampuan penanganan visitor location register (VLR) ditingkatkan menjadi 207 juta, dengan kapasitas kelonggaran daya tampung perpindahan pelanggan mudik 35 persen sampai 45 persen.

Kapasitas home location register (HLR) tahun ini digenjot menjadi 295,9 juta pelanggan, meningkat dari kapasitas tahun lalu yang sebesar 282 juta pelanggan.

Jumlah base station controller yang mengkoordinasikan beberapa BTS ditingkatkan menjadi 580 BSC kapasitas tinggi dan 107 radio network controller (RNC). Kapasitas intelligent network (IN) pun ditingkatkan menjadi 173,5 juta pelanggan.

Editor : Tri Wahono 
sumber :

Tidak ada komentar: