Minggu, 05 Agustus 2012

Asal Usul Penduduk Rohingya di Myanmar

Ada banyak pendapat tentang asal usul  Suku Rohingnya di Myanmar/Burma; mereka menyebut diri sebagai Orang Rohingnya, dan bukan Myanmar/Burma; bahkan ada di antara mereka yang mau mengakui Myanmar sebagai negara mereka.

Tetapi, jika melihat dari postur fisik maka orang-orang Rohingya hampir sama persis dengan etnis dan ras dan etnis Arab atau pun Asia Selatan; dan beda jauh dengan sebagian besar bangsas Myanmar yang keturunan ras Cina.


Lalu, dari mana mereka muncul di Myanmar!? Ada yang mengatakan bahwa suku itu telah ada sejak abada VIII/IX di Myanmar; entah dari mana datanya. Ada satu e-mail dari seorang teman yang mempunyai spersifikasi pada bangsa-bangsa Asia, ringkasannya sebai berikut,

Pada 1945 akhir Perang Dunia Kedua; Rohingya adalah keturunan Arab yang datang dari Afghanistant sekitar tahun 1945; Inggris membawa suku-suku dari Afghanistan tersebut (dan diberi wilayah tinggal  pada wilayah yang sekarang menjadi Bangladesh) untuk memerangi pejuang-pejuang India yang menuntut kemerdekaan.

Setelah kemerdekaan India pada 1947, Rohingya yang dibawa Inggris ini menjadi bomb waktu yang ditanam Inggris. Konflik sangat mudah meledak, meskipun secara fisik tidak bisa dibedakan antara orang India asli yang beragama Hindu dan mereka pendatang2 keturunan Arab yang beragama Islam.

Konflik agama Hindu-Islam di India, kemudian berakibat perang saudara di India antara Hindu-Islam yang hasilnya pemecahan India menjadi negara Pakistant disebelah Timur yang beragama Islam.  Padahal mulanya pemimpin2 India Mahatma Gandhi yang Hindu, bersama Ali Jinnah yang Islam berjuang ber-sama2 mengusir penjajah Inggris, tapi setelah penjajah Inggris terusir keluar, Ali Jinnah yang keturunan Arab yang lahir di India memberontah terhadap Mahatma Gandhi dalam perang yang cukup lama antara 1947-1956 yang berakhir dengan terpecahnya negara India bersama lahirnya negara Pakistant yang menjadi negara baru yang beragama Islam.
Ternyata lahirnya negara Pakistant tidak membawa kedamaian rakyatnya, kembali perpecahan terjadi lagi yang didorong sikap rasialistis dan diskriminasi terhadap sesama Islam yang banyak ber-beda-beda alirannya disatu pihak yang berakulturasi antara Hindu-Islam, dengan mereka yang keturunan Arab yang ber-beda2 juga asal leluhurnya. 
Lahirnya Bangladesh yang sangat miskin ini bukan berarti berakhirnya peperangan. Perang antara antara suku dan sekte-sekte Islam ini terus berlanjut sehingga makin banyak pelarian2 Rohingya, yaitu orang2 Bangladesh keturunan Arab untuk mencari nafkah ke Myanmar.
Tapi di Myanmar ini mereka harus memerangi - melawan penduduk Myanmar; Orang-orang Rohingya dari Bangladesh ini berusaha merebut Propinsi Myanmar yang terletak didekat perbatasan dengan Bangladesh.  Setiap serangan hebat dari militer Myanmar, maka orang-orang Rohingya ini berlindung ke wilayah Bangladesh untuk kemudian melakukan serangan-serangan gerilya selama puluhan tahun diwilayah perbatasan ini. Serangan Rohingya meningkat drastis, CIA memberi informasi kepada pemerintah Myanmar adanya bantuan2 senjata dari Al Qaeda kepada mereka.
Rohingya bukan etnis Myanmar dan juga bangsa Myanmar yang beragama Islam; melainkan orang-orang paduan/campuran Afghanistan - Arab Bangladesh yang berusaha merebut satu propinsi Rakhine di Myanmar,  agar menjadi Negara Merdeka yang berdasar Syariah Islam.

Sumber: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/08/01/jangan-seret-tragedi-rohingya-menjadi-konflik-agama
Baca juga :
Kronologis Lengkap Pemicu Tragedi Rohingya   
Jangan Seret Tragedi Rohingya Menjadi Konflik Agama 
Sikap Pemerintah Myanmar Terhadap Penduduk Rohingya   
Kerusuhan Baru di Rakhine - Myanmar   
Tragedi Rohingya adalah Pembersihan Etnis   
Aksi Protes Pembantaian Penduduk Rohinya di Klenteng dan Vihara   
Respon PP HIKMAHBUDHI Terhadap Aksi FPI di Makassar


 
WANITA KU. click disini

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Info yang bagus, sekarang jelas sudah persoalan sebenarnya yang terjadi di Myanmar, berarti bukan masalah agama, cuma masalah imigran yang mencoba merebut tanah orang lain, pantas memang untuk ditumpas.