Bagi sebagian perempuan mungkin sudah akrab dengan penggunaan krim anti penuaan. Tapi beberapa diantaranya mungkin tidak tahu apa saja kandungan dari krim yang digunakan. Ini dia kandungan utama dari krim anti penuaan.
Kandungan atau bahan yang terdapat di dalam krim anti penuaan berguna untuk memudarkan kulit di wajah dan membuat kulit terlihat lebih muda. Diantara sekian banyak kandungan, bahan terpentingnya adalah antioksidan seperti vitamin E dan vitamin C, vitamin A serta asam glikolat.
Vitamin E
Vitamin E diketahui mampu menyembuhkan luka terbakar karena sinar matahari, radang dan kerusakan lainnya yang terjadi di kulit. Vitamin ini juga dapat melindungi kulit dari radikal bebas yang menyerang sel-sel serta meningkatkan efektivitas antioksidan lainnya seperti vitamin C. Kandungan yang paling sering tercantum di label produk adalah tokoferol.
Vitamin C
Kandungan yang tak kalah pentingnya adalah vitamin C, karena dapat membantu pembentukan kolagen baru, menghaluskan kulit, menghentikan atau memudarkan kerusakan akibat sinar matahari seperti bintik-bintik cokelat, sehingga kulit terlihat lebih muda.
Kandungan yang tertulis di label produk biasanya asam L-askorbat, tapi ia memiliki masa penggunaan yang terbatas yaitu hanya selama 6 bulan saja. Karenanya para ahli menyarankan untuk menjaga krim agar benar-benar tertutup rapat, sehingga efektivitas vitamin ini tidak berkurang ketika terkena udara.
Vitamin A
Vitamin A biasanya disebut sebagai retinol, merupakan agen pengelupasan yang dapat memicu peroduksi kolagen sehingga kulit menjadi halus dan lebih kencang. Namun biasanya akan membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar ultraviolet (biasanya digunakan untuk krim malam), dan penggunaannya harus hati-hati karena kadang dapat menyebabkan iritasi.
Asam glikolat
Komponen yang satu ini biasa disebut dengan 'bahan super'. Karena bahan ini dapat berfungsi sebagai:
Kandungan atau bahan yang terdapat di dalam krim anti penuaan berguna untuk memudarkan kulit di wajah dan membuat kulit terlihat lebih muda. Diantara sekian banyak kandungan, bahan terpentingnya adalah antioksidan seperti vitamin E dan vitamin C, vitamin A serta asam glikolat.
Vitamin E
Vitamin E diketahui mampu menyembuhkan luka terbakar karena sinar matahari, radang dan kerusakan lainnya yang terjadi di kulit. Vitamin ini juga dapat melindungi kulit dari radikal bebas yang menyerang sel-sel serta meningkatkan efektivitas antioksidan lainnya seperti vitamin C. Kandungan yang paling sering tercantum di label produk adalah tokoferol.
Vitamin C
Kandungan yang tak kalah pentingnya adalah vitamin C, karena dapat membantu pembentukan kolagen baru, menghaluskan kulit, menghentikan atau memudarkan kerusakan akibat sinar matahari seperti bintik-bintik cokelat, sehingga kulit terlihat lebih muda.
Kandungan yang tertulis di label produk biasanya asam L-askorbat, tapi ia memiliki masa penggunaan yang terbatas yaitu hanya selama 6 bulan saja. Karenanya para ahli menyarankan untuk menjaga krim agar benar-benar tertutup rapat, sehingga efektivitas vitamin ini tidak berkurang ketika terkena udara.
Vitamin A
Vitamin A biasanya disebut sebagai retinol, merupakan agen pengelupasan yang dapat memicu peroduksi kolagen sehingga kulit menjadi halus dan lebih kencang. Namun biasanya akan membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar ultraviolet (biasanya digunakan untuk krim malam), dan penggunaannya harus hati-hati karena kadang dapat menyebabkan iritasi.
Asam glikolat
Komponen yang satu ini biasa disebut dengan 'bahan super'. Karena bahan ini dapat berfungsi sebagai:
1. Menghilangkan lapisan atas kulit mati dan merangsang pertumbuhan sel baru
2. Peptida yang membantu produksi kolagen
3. Idebenone yaitu antioksidan yang dapat melawan radikal bebas secara agresif
4. Niacinamida yang merupakan turunan dari bitamin B3 dan berfungsi membantu menghasilkan sel-sel kulit baru, mengurangi peradangan serta memudarkan titik-titik penuaan
5. Tabir surya yang akan menghambat sinar ultraviolet berbahaya.
"Saat ini banyak serum dan krim anti penuaan yang telah dikembangkan untuk bisa mencapai kondisi tersebut melalui kulit," ujar Dr Yosua Zeichner, direktur penelitian kosmetik dan klinik di departemen dermatologi Mount Sinai Medical Center, seperti dikutip dari AOLHealth.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar