Selama ini bakteri Escherichia coli (E.coli) lebih sering dikenal sebagai penyebab gangguan pencernaan seperti diare. Tapi dampak lain dari pencemaran bakteri coli ternyata lebih dari sekedar diare. Apa saja?
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal ditemukan orang yang mengonsumsi air yang tercemar E.coli memiliki peningkatan risiko terkena tekanan darah tinggi, masalah ginjal dan juga penyakit jantung di kemudian hari.
Tim peneliti dari Lawson Health Research Institute dan The University of Western Ontario menilai risiko untuk tekanan darah tinggi, gangguan ginjal dan juga penyakit kardiovaskular terjadi dalam waktu 8 tahun sejak mengalami gastroenteritis (masalah pencernaan) dari air minum yang tercemar bakteri coli.
Tim menggunakan data dari Walkerton Health Study, yaitu studi pertama yang mengevaluasi kesehatan jangka panjang setelah wabah gastroenteritis di AS pada Mei 2000. Partisipan disurvei setiap tahunnya, menjalani pemeriksaan fisik dan tes laboratorium untuk mengevaluasi kesehatan jangka panjangnya.
Sekitar 54 persen partisipan mengalami gastroenteritis akut dan beberapa diantaranya membutuhkan perhatian medis. Diketahui peserta yang mengalami gastroenteritis akut berisiko 1,3 kali lebih mungkin mengalami hipertensi, 3,4 kali, lebih mungkin mengembangkan kerusakan ginjal dan 2,1 kali lebih mungkin mengalami penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung atau stroke.
"Temuan kami menggarisbawahi kebutuhan untuk menindaklanjuti kasus keracunan makanan atau air yang disebabkan oleh E.coli 0157:H7 untuk mencegah atau mengurangi cedera vaskuler yang progresif," ujar Dr William Clark, peneliti dari Lawson, seperti dikutip dari Health24.
Dr Clark yang juga seorang Nephrologist di London Health Sciences Centre menuturkan pentingnya bagi masyarakat untuk memastikan makanan dan air yang dikonsumsi bebas dari infeksi E.coli.Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal ditemukan orang yang mengonsumsi air yang tercemar E.coli memiliki peningkatan risiko terkena tekanan darah tinggi, masalah ginjal dan juga penyakit jantung di kemudian hari.
Tim peneliti dari Lawson Health Research Institute dan The University of Western Ontario menilai risiko untuk tekanan darah tinggi, gangguan ginjal dan juga penyakit kardiovaskular terjadi dalam waktu 8 tahun sejak mengalami gastroenteritis (masalah pencernaan) dari air minum yang tercemar bakteri coli.
Tim menggunakan data dari Walkerton Health Study, yaitu studi pertama yang mengevaluasi kesehatan jangka panjang setelah wabah gastroenteritis di AS pada Mei 2000. Partisipan disurvei setiap tahunnya, menjalani pemeriksaan fisik dan tes laboratorium untuk mengevaluasi kesehatan jangka panjangnya.
Sekitar 54 persen partisipan mengalami gastroenteritis akut dan beberapa diantaranya membutuhkan perhatian medis. Diketahui peserta yang mengalami gastroenteritis akut berisiko 1,3 kali lebih mungkin mengalami hipertensi, 3,4 kali, lebih mungkin mengembangkan kerusakan ginjal dan 2,1 kali lebih mungkin mengalami penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung atau stroke.
"Temuan kami menggarisbawahi kebutuhan untuk menindaklanjuti kasus keracunan makanan atau air yang disebabkan oleh E.coli 0157:H7 untuk mencegah atau mengurangi cedera vaskuler yang progresif," ujar Dr William Clark, peneliti dari Lawson, seperti dikutip dari Health24.
1 komentar:
I be enduring be familiar with a few of the articles on your website in the present circumstances, and I really like your style of blogging. I added it to my favorites net page muster and resolve be checking stand behind soon. Please check out of order my orientation as highly and leave to me know what you think. Thanks.
Posting Komentar