Sabtu, 27 November 2010

Risiko High Heels untuk Bumil

http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2010/11/26/1521388620X310.jpg

Kehamilan akan membawa perubahan bentuk tubuh, termasuk juga pembengkakan di bagian kaki. Karena itu perhatikan dengan cermat pemilihan alas kaki untuk mendukung kenyamanan selama ibu berbadan dua.

Tak sedikit ibu hamil (bumil) yang tak mau melepaskan sepatu hak tinggi atau high heels andalannya demi penampilan yang chic. Meski secara umum sepatu high heels aman dipakai namun seiring dengan pembengkakan di bagian kaki, maka high heels tidak lagi nyaman dipakai, bahkan beresiko menimbulkan nyeri.

"Dengan semakin besarnya perut, ibu hamil akan memerlukan alas kaki dengan hak yang rendah karena pusat gravitasi akan berubah sehingga menjaga keseimbangan juga lebih sulit," kata Catherine Lynch, dokter spesialis kandungan. "Di usia kehamilan 20 minggu, disarankan untuk memakai sepatu bertumit rendah, terutama bila Anda memiliki keluhan nyeri punggung," sarannya.

Pada saat mengandung, beban tubuh di bagian perut akan membuat tubuh condong ke depan dan mengganggu keseimbangan. Perlu diingat bahaya dari terjatuh saat hamil, bukan hanya beresiko untuk bumil, tapi juga janin dalam kandungan.

Bentuk hak alas kaki sebaiknya dipilih yang tidak membebani kaki kerja dalam menjaga keseimbangan tubuh. Karena itu idealnya tinggi hak untuk alas kaki ibu hamil adalah 1-2 cm. Meski begitu, alas kaki dengan hak setinggi 3 cm masih bisa ditoleransi asalkan bentuknya tidak runcing namun lebar dan tebal sehinga bisa menyangga kaki dengan merata, seperti model wedges.

Karena ukuran kaki selama hamil biasanya naik 1-2 nomor, pilihlah alas kaki yang ergonomis dan nyaman di pakai. Ini berarti pilih ukuran alas kaki yang sesuai. Alas kaki dengan bagian depan yang terbuka lebih disarankan karena ujung-ujung jari bisa lebih leluasa. Terakhir, pilihlah alas kaki dengan model yang mudah dipakai, tanpa perlu mengikat tali atau berjongkok.

Tidak ada komentar: