Bentuk dan ukuran dari payudara akan mengalami perubahan seiring bertambahnya usia. Perubahan payudaranya yang besar, kecil atau terlihat kendur akan terjadi berdasarkan usia perempuan.
Saat masih produktif perempuan khawatir mengenai ukuran dan bentuk payudaranya, sedangkan setelah menopause lebih memikirkan mengenai risiko kanker payudara.
Payudara sendiri tidak mengandung otot, melainkan terdiri dari jaringan ikat, jaringan lemak dan jaringan padat yang meliputi kelenjar penghasil susu disebut dengan lobulus dan saluran untuk mengalirkan susu.
Seperti dikutip dari WebMD, ada beberapa panduan dalam menjaga payudara sehat berdasarkan usia seseorang, yaitu:
Payudara saat usia 30-an tahun
Saat memasuki usia ini, hormon seperti estrogen akan membantu menjaga bentuk payudara agar tetap kuat. Tapi seiring waktu, payudara akan menjadi kurang berkelenjar dan berlemak serta tidak ada banyak cara untuk mencegah payudara kendur.
Para ahli menyarankan untuk menggunakan bra olahraga selama jogging untuk mencegah pemantulan dan peregangan ligamen, serta menggunakan ukuran bra yang tepat.
Masalah payudara yang muncul di usia ini adalah tumor jinak (bukan kanker), nyeri payudara (fibrocystic breast disease), kista dan gumpalan yang bukan kanker.
Untuk mengurangi rasa nyeri di payudara, perempuan sebaiknya menghindari atau membatasi asupan kafein dari berbagai sumber makanan dan minuman. Sedangkan kabar tentang menyusui bisa membuat payudara mengendur hanyalah mitos belaka.
Payudara saat usia 40-an tahun
Secara progresif pada usia 40-an tahun jaringan kelenjarnya lebih sedikit dibanding usia sebelumnya dan memiliki banyak lemak.
Masalah yang paling umum pada usia ini adalah kista, meskipun bukan kanker tapi kondisi ini bisa menyakitkan. Selain itu perubahan seperti atypical ductal hyperplasia mulai terjadi di dekade ini, dan sel-sel abnormal pada saluran susu dapat meningkatkan kemungkinan kanker payudara.
Satu dari 68 perempuan berusia 40-49 tahun memiliki kemungkinan terkena kanker payudara. Karenanya para ahli mulai menyarankan perempuan untuk melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan payudaranya baik melalui Sadari (periksa payudara sendiri) atau mammografi.
Payudara saat usia 50 tahun
Setelah menopause, payudara tidak hanya menjadi berlemak tapi juga menyusut karena tidak memerlukan kelenjar penghasil susu lagi. Selain itu pada usia ini kelenjar di payudara kehilangan pengaruh hormonalnya yang membuat payudara mengendur, kurang lembut serta kurang padat.
Jika benjol yang hilang timbul saat menstruasi tidak berbahaya, maka benjolan yang muncul saat menopause perlu diwaspadai. Karena ada kemungkinan sebagai tanda kanker payudara.
Umumnya dokter akan lebih mudah mendeteksi kanker payudara pada perempuan yang lebih tua, karena kepadatan payudara yang menurun dan tingginya jumlah lemak sehingga meningkatkan kepekaan mammogram.
Untuk mencegahnya para ahli menyarankan perempuan untuk tetap menjaga berat badannya agar terkontrol dengan baik, karena kemungkinan kanker payudara setelah menopause lebih tinggi terjadi pada perempuan kelebihan berat badan dan obesitas. Serta rajin meemriksakan payudara setiap tahunnya.
Vera Farah Bararah - detikHealth
Saat masih produktif perempuan khawatir mengenai ukuran dan bentuk payudaranya, sedangkan setelah menopause lebih memikirkan mengenai risiko kanker payudara.
Payudara sendiri tidak mengandung otot, melainkan terdiri dari jaringan ikat, jaringan lemak dan jaringan padat yang meliputi kelenjar penghasil susu disebut dengan lobulus dan saluran untuk mengalirkan susu.
Seperti dikutip dari WebMD, ada beberapa panduan dalam menjaga payudara sehat berdasarkan usia seseorang, yaitu:
Payudara saat usia 30-an tahun
Saat memasuki usia ini, hormon seperti estrogen akan membantu menjaga bentuk payudara agar tetap kuat. Tapi seiring waktu, payudara akan menjadi kurang berkelenjar dan berlemak serta tidak ada banyak cara untuk mencegah payudara kendur.
Para ahli menyarankan untuk menggunakan bra olahraga selama jogging untuk mencegah pemantulan dan peregangan ligamen, serta menggunakan ukuran bra yang tepat.
Masalah payudara yang muncul di usia ini adalah tumor jinak (bukan kanker), nyeri payudara (fibrocystic breast disease), kista dan gumpalan yang bukan kanker.
Untuk mengurangi rasa nyeri di payudara, perempuan sebaiknya menghindari atau membatasi asupan kafein dari berbagai sumber makanan dan minuman. Sedangkan kabar tentang menyusui bisa membuat payudara mengendur hanyalah mitos belaka.
Payudara saat usia 40-an tahun
Secara progresif pada usia 40-an tahun jaringan kelenjarnya lebih sedikit dibanding usia sebelumnya dan memiliki banyak lemak.
Masalah yang paling umum pada usia ini adalah kista, meskipun bukan kanker tapi kondisi ini bisa menyakitkan. Selain itu perubahan seperti atypical ductal hyperplasia mulai terjadi di dekade ini, dan sel-sel abnormal pada saluran susu dapat meningkatkan kemungkinan kanker payudara.
Satu dari 68 perempuan berusia 40-49 tahun memiliki kemungkinan terkena kanker payudara. Karenanya para ahli mulai menyarankan perempuan untuk melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan payudaranya baik melalui Sadari (periksa payudara sendiri) atau mammografi.
Payudara saat usia 50 tahun
Setelah menopause, payudara tidak hanya menjadi berlemak tapi juga menyusut karena tidak memerlukan kelenjar penghasil susu lagi. Selain itu pada usia ini kelenjar di payudara kehilangan pengaruh hormonalnya yang membuat payudara mengendur, kurang lembut serta kurang padat.
Jika benjol yang hilang timbul saat menstruasi tidak berbahaya, maka benjolan yang muncul saat menopause perlu diwaspadai. Karena ada kemungkinan sebagai tanda kanker payudara.
Umumnya dokter akan lebih mudah mendeteksi kanker payudara pada perempuan yang lebih tua, karena kepadatan payudara yang menurun dan tingginya jumlah lemak sehingga meningkatkan kepekaan mammogram.
Untuk mencegahnya para ahli menyarankan perempuan untuk tetap menjaga berat badannya agar terkontrol dengan baik, karena kemungkinan kanker payudara setelah menopause lebih tinggi terjadi pada perempuan kelebihan berat badan dan obesitas. Serta rajin meemriksakan payudara setiap tahunnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar