"Maka itu Notam (notice to airmen) Nomor B1970 yang menyatakan Bandara Adisutjipto ditutup, akan diperpanjang dengan perpanjangan notam baru, sampai dengan tanggal 20 November pukul 18.00 WIB," ujar Dirjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Harry Bakti, dalam jumpa pers di Kemenhub, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (15/11/2010).
Akibat erupsi tersebut, lanjut Harry dikhawatirkan abu yang berasal dari letusan Merapi akan merusak mesin pesawat. Apalagi di Bandara Adisutjipto, abu masih terlihat walaupun tidak terlalu tebal.
"Konsentrasi debu masih ada di sana,dan kalau sampai debu tersebut tersedot di mesin, maka mesin pesawat bisa mati dan merusak mesin. Itu jauh lebih besar lagi dampaknya," imbuh pria berkacamata ini.
Status perpanjangan ini, lanjut Harry setelah pengamatan secara intensif dilakukan. Kementerian Perhubungan juga terus berkoordinasi dengan berbagai sumber.
"Dalam melakukan pengamatan, kita berkoordinasi dengan BMKG, Badan Geologi dan Vulkonologi serta penerbit Astham dari VAAC Darwin. Dan kesimpulannya, erupsi Merapi masih tinggi dengan arah angin yang cenderung bertiup ke arah barat dan selatan. Artinya masih ada debu (vulkanik), " katanya.
Harry menambahkan, semburan yang mengakibatkan munculnya debu-debu tersebut
dikhawatirkan berpotensi mengganggu jalur penerbangan dari dan menuju ke Bandara
Adisutjipto.
"Maka itu kita tetap mengutamakan keselamatan penerbangan, dengan memperpanjang waktu penutupan," jelasnya.
Harry mengakui, dampak penutupan ini pasti akan mendatangkan kerugian. Tapi sekali lagi dia menegaskan, keselamatan penerbangan dan penumpang adalah hal yang utama.
Dia juga menyarankan kepada para pengunjung yang akan ke Yogya melalui jalur udara, ada baiknya mengalihkan ke Solo dan Semarang. Atas keputusan yang dibuat Kementerian Perhubungan tersebut, Harry juga berterima kasih pada pihak airlines yang telah memberikan dukungan.
"Dan saya sudah beri tahu pada airlines dan prinsipnya mereka mendukung, demi keselamatan," tegasnya.
Notam penutupan Bandara Adisutjipto, Yogyakarta yang diberlakukan sejak 8 November lalu, sedianya berakhir pada petang nanti pukul 18.00 WIB. Pihak Bandara Adisutjipto yang berpatokan pada notam pun bersiap untuk membuka kembali penerbangan, apalagi secara visual, cuaca cerah dan bersahabat.
Namun dengan dikeluarkannya keputusan Ditjen Perhubungan Udara tentang perpanjangan notam ini, maka pembukaan Bandara Adisutjipto Yogya masih menunggu waktu lima hari lagi. Semoga aktivitas Merapi tidak lagi meningkat, sehingga udara bersih dari debu vulkanik dan tidak mengganggu transportasi udara. detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar