Rabu, 17 November 2010

Peran DHA pada Ibu Menyusui Bayi Prematur


Komponen utama pembentuk otak adalah lemak dan bahan baku untuk membentuk sel-sel saraf baru di dalam otak adalah protein. Salah satu yang terpenting dalam perkembangan otak dan kecerdasan adalah  Docosahexanoic acid (DHA). Kurang lebih 25 % dari 60 % lemak, merupakan komponen utama struktur otak adalah DHA, yang diperlukan sejak bayi dalam kandungan hingga lahir dan tumbuh.

Oleh para ahli, ibu hamil dan menyusui disarankan untuk mengkonsumsi pangan yang banyak mengandung sumber Omega-3, dimana berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu menyusui yang rajin mengkonsumsi makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh rantai panjang ganda, yang terdapat dalam ikan dan minyak ikan, membantu perkembangan sel otak bayi, termasuk pada bayi yang lahir tidak cukup bulan / prematur.

Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Dr. Isabelle Marc dari Universitas Laval di Kanada yang dikemukan dalam pertemuan Pediatric Academic Societies (PAS) 2010, merekomendasikan ibu menyusui yang  melahirkan bayi prematur untuk lebih banyak mengkonsumsi sumber Omega-3.

Para ibu menyusui dari 12 bayi yang lahir pada minggu ke-29 atau lebih awal,   menerima suplementasi DHA dosis lebih tinggi, sampai dengan minggu ke-36 paska konsepsi. Kemudian para peneliti membandingkan kadar DHA dari Ibu yang menyusui serta kadar lemak plasma pada bayi dan asupan diet DHA ini dibandingkan dengan kontrol dari ibu dan bayi prematur yang tidak menerima asupan asam lemak DHA.

Hasil menunjukkan bahwa kadar DHA pada air susu ibu yang menerima DHA kurang lebih 12 x lebih tinggi daripada kelompok kontrol ibu tanpa DHA, walaupun tidak perbedaan antara pemberian makanan melalui tube diantara dua kelompok bayi, pada kelompok bayi yang menerima intervensi DHA ditemukan 7 x lebih banyak kadar DHA dibandingkan dengan kelompok kontrol, demikian pula sebagai tambahan terhadap konsentrasi/kadar DHA pada plasma lebih tinggi 2-3 x dibandingkan kelompok kontrol.

Berdasarkan studi tersebut, kandungan DHA pada air susu ibu yang tidak mengkonsumsi sumber Omega-3 lebih sedikit dibandingkan yang mengkonsumsi Omega-3. Supaya bayi prematur mencapai perkembangan sel otak secara optimal, maka selama masa ibu menyusui (laktasi) diperlukan perhatian yang lebih banyak untuk asupan dari Omega-3 (DHA), terutama melalui suplementasi DHA.
IWA - Kalbe

Tidak ada komentar: