Surabaya: Tiap hari selalu ada jenazah tenaga kerja Indonesia yang datang ke Bandara Kargo Juanda, Surabaya, Jawa Timur. "Setiap hari selalu ada, hanya saja datanya yang simpang siur," ucap Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia Jawa Timur, Mochamad Cholily, Sabtu (18/9).
Pernyataan Moch Cholily dalam diskusi revisi Undang-undang 39 Tahun 2004 tentang perlindungan TKI di Sekretariat SBMI Jatim itu agaknya mengejutkan. "Bisa saja, TKI itu sukses di negara orang, tapi hal itu tidak menjamin bahwa dia tidak mengalami eksploitasi," ujar Cholily.
Apalagi, data tentang jumlah TKI Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jatim dan Badan Nasional Penempatan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia berbeda. Data resmi 2009 dari Disnakertrans Jatim mencatat TKI yang dikirim mencapai 46.418 orang, tapi data BNP2TKI 33 ribu lebih.
"Artinya ada 10 ribu lebih TKI yang tidak terlindungi, meski TKI yang terdata juga tak menjamin akan terlindungi," ujarnya. Untuk data kepulangan dari beberapa titik (Perak, Juanda, dan sebagainya) tercatat 18.461 TKI yang pulang ke Jatim dengan berbagai penyebab.(ANT/JUM)
Pernyataan Moch Cholily dalam diskusi revisi Undang-undang 39 Tahun 2004 tentang perlindungan TKI di Sekretariat SBMI Jatim itu agaknya mengejutkan. "Bisa saja, TKI itu sukses di negara orang, tapi hal itu tidak menjamin bahwa dia tidak mengalami eksploitasi," ujar Cholily.
Apalagi, data tentang jumlah TKI Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jatim dan Badan Nasional Penempatan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia berbeda. Data resmi 2009 dari Disnakertrans Jatim mencatat TKI yang dikirim mencapai 46.418 orang, tapi data BNP2TKI 33 ribu lebih.
"Artinya ada 10 ribu lebih TKI yang tidak terlindungi, meski TKI yang terdata juga tak menjamin akan terlindungi," ujarnya. Untuk data kepulangan dari beberapa titik (Perak, Juanda, dan sebagainya) tercatat 18.461 TKI yang pulang ke Jatim dengan berbagai penyebab.(ANT/JUM)
sumber : liputan6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar