Selasa, 28 Juni 2011

Jangan Remehkan Ibu Hamil yang Kena Rubella



Jangan anggap remeh dengan Campak Jerman (Rubella). Sebab gejala-gejalanya hampir sama dengan penyakit campak biasa. Namun bila virus tersebut berkembang pada saat ibu hamil, itu bisa membahayakan bagi perkembangan janin atau bayi yang dikandung.

"Penyakit campak terutama Rubella itu jangan dianggap sebagai penyakit yang remeh. Sebab gejala klinis orang yang terkena campak dengan rubella juga sama. Bisa menimbulkan kecacatan pada bayi dalam kandungan," ungkap Kepala Rumah Sakit Akademik (RSA) Prof dr Sunartini, Sp.A(K) kepada wartawan dalam acara pengobatan dan operasi katarak gratis di RSA Universitas Gadjah Mada (UGM) di Jl Kabupaten, Trihanggo, Gamping, Sleman.

Dia mengatakan penyakit tersebut tidak berbahaya bagi manusia normal. Namun bila virus tersebut ada pada seorang ibu hamil, dapat mengakibatkan gangguan pada pembentukan organ dan dapat mengakibatkan kecacatan.

"Bayi yang lahir bisa cacat, misalnya tuli, jantung bocor. Bahkan kami juga sudah pernah menemukan bayi yang menderita katarak sejak lahir," katanya.

Sunartini menemukan bayi yang terkena rubella hingga cacat itu sekitar 15 tahun lalu di wilayah pesisir selatan wilayah Gunungkidul. Untuk wilayah DIY, kesadaran untuk melakukan vaksin campak memang tinggi. Namun untuk rubella belum dilakukan. "Kami tidak menduga bila ada hal seperti itu, namun hasil penelitian kami dulu, hal itu akibat tertular secara langsung," katanya.

Menurut dia sampai saat ini pemerintah belum melakukan pemberian vaksinasi untuk rubella secara gratis pada masyarakat seperti halnya penyakit campak biasa. Oleh karena itu, dia mengimbau agar pasangan yang hendak menikah, tiga bulan sebelumnya untuk melakukan vaksinasi rubella. Hal ini dilakukan agar bayi yang dikandung tidak terkena rubella hingga mengalami kecacatan.

"Saat ini memang belum ada vaksin tersebut yang rutin dan belum wajib seperti vaksin campak, tapi pemerintah tahun ini mulai berupaya. Tidak ada salahnya pasangan muda yang mau menikah di vaksin rubella agar aman," katanya.

Dia menambahkan bila ada bayi yang terkena katarak sejak lahir saat ini sudah ada dokter spesilis mata yang bisa melakukan operasi agar kembali normal. Operasi katarak saat ini memang lebih banyak dilakukan kepada orang dewasa.

"Namun bila ditemukan bayi yang menderita katarak sejak lahir masih bisa diselamatkan. Sampai saat ini kebutaan akibat katarak di Indonesia itu juga masih besar," katanya.

Source :  Bagus Kurniawan - detikHealth
Gamma Ray ;      http://www.flucard.blogspot.com

Tidak ada komentar: