Dalam lingkungan paternalistik, laki-laki dianggap lebih kuat dibandingkan perempuan. Padahal penelitian membuktikan secara genetik perempuan justru lebih tangguh sehingga punya peluang lebih besar untuk hidup lebih lama.
Professor Tom Kirkwood dari Newcastle University mengatakan pada tingkat sel perempuan punya kemampuan untuk memperbaiki diri sendiri. Kemampuan itu sebenarnya juga dimiliki laki-laki, namun tingkatannya lebih rendah sehingga sel-selnya lebih cepat rusak atau aus.
Kerusakan itu terjadi karena berbagai hal yang tak terhindarkan, baik yang terkait langsung dengan proses penuaan maupun pengaruh radikal bebas dari lingkungan. Diet yang tidak sehat serta polusi industri merupakan beberapa sumber radikal bebas pemicu kerusakan sel.
Sel-sel yang rusak bisa diperbaiki dengan berbagai produk antipenuaan, meski sebenarnya lebih efektif untuk pencegahan. Selain itu, pada dasarnya tubuh juga memiliki mekanisme untuk memperbaiki sendiri kerusakan tersebut.
Perbedaan DNA pada perempuan membuat sel-selnya lebih mampu memperbaiki diri sehingga lebih awet. Prof Kirkwood mengungkap harapan hidup perempuan rata-rata 4,2 tahun lebih panjang dibandingkan laki-laki.
Jika pada saat ini harapan hidup untuk pria di Amerika rata-rata 77,7 tahun, maka harapan hidup perempuan bisa mencapai 81,9 tahun. Angka ini tentu saja bervariasi di setiap negara, selain juga dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk kondisi kesehatan.
"Fakta ini menjadi penting jika kita membicarakan hingga usia berapa perempuan harus bekerja. Sebab selama ini orang-orang cenderung menganggap laki-laki lebih kuat sehingga harus bekerja lebih lama," ungkap Prof Kirkwood.
Professor Tom Kirkwood dari Newcastle University mengatakan pada tingkat sel perempuan punya kemampuan untuk memperbaiki diri sendiri. Kemampuan itu sebenarnya juga dimiliki laki-laki, namun tingkatannya lebih rendah sehingga sel-selnya lebih cepat rusak atau aus.
Kerusakan itu terjadi karena berbagai hal yang tak terhindarkan, baik yang terkait langsung dengan proses penuaan maupun pengaruh radikal bebas dari lingkungan. Diet yang tidak sehat serta polusi industri merupakan beberapa sumber radikal bebas pemicu kerusakan sel.
Sel-sel yang rusak bisa diperbaiki dengan berbagai produk antipenuaan, meski sebenarnya lebih efektif untuk pencegahan. Selain itu, pada dasarnya tubuh juga memiliki mekanisme untuk memperbaiki sendiri kerusakan tersebut.
Perbedaan DNA pada perempuan membuat sel-selnya lebih mampu memperbaiki diri sehingga lebih awet. Prof Kirkwood mengungkap harapan hidup perempuan rata-rata 4,2 tahun lebih panjang dibandingkan laki-laki.
Jika pada saat ini harapan hidup untuk pria di Amerika rata-rata 77,7 tahun, maka harapan hidup perempuan bisa mencapai 81,9 tahun. Angka ini tentu saja bervariasi di setiap negara, selain juga dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk kondisi kesehatan.
"Fakta ini menjadi penting jika kita membicarakan hingga usia berapa perempuan harus bekerja. Sebab selama ini orang-orang cenderung menganggap laki-laki lebih kuat sehingga harus bekerja lebih lama," ungkap Prof Kirkwood.
Source : Scientific American
Gamma Ray ; http://www.flucard.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar