Kamis, 23 Juni 2011

Ponsel Tetap Bisa Bikin Mandul Meski Tidak Digunakan


Penggunaan telepon seluler (ponsel) yang berlebihan disebut-sebut bisa mempengaruhi kualitas sperma. Bahkan meski tidak dipakai, ponsel masih menyisakan risiko mandul pada pria sebesar 30 persen jika tidak benar-benar dimatikan saat dikantongi di celana.

Dalam posisi stand by atau menyala tapi tidak digunakan, ponsel tetap memancarkan radiasi elektromagnetik. Jika diletakkan di celana atau dekat dengan organ reproduksi pria, radiasi tersebut bisa mempengaruhi produksi sperma dan tingkat kesuburan pria.

"Karena radiasi ponsel bisa meningkatkan kadar testosteron di dalam tubuh, maka dampaknya adalah kualitas dan jumlah sperma berkurang," tulis para peneliti dari Queen's University di sebuah jurnal ilmiah.

Dibandingkan dengan tingkat radiasi saat melakukan atau menerima panggilan telepon, tingkat radiasi ponsel dalam kondisi stand by memang lebih kecil. Namun risikonya terhadap sistem reproduksi pria tetap tinggi, karena masih menyisakan risiko mandul sebesar 30 persen.

Para peneliti menyarankan para pria untuk tidak mengantongi ponsel dalam kondisi menyala. Jika tidak benar-benar dimatikan, sebaiknya ponsel disimpan di tas atau tempat lain yang tidak memungkinkan kontak langsung dengan bagian tubuh yang dekat dengan organ reproduksi.

Meski demikian, tidak semua pakar sependapat dengan hasil penelitian para ahli di Kanada tersebut. Shivani Sachdev Gour, konsultan kesuburan dari Isis Clinic di Delhi, India mengatakan bahwa radiasi ponsel bukan pemicu utama ketidaksuburan pada pria.

Shivani mengatakan beberapa kasus ketidaksuburan pria dipicu oleh pencemaran racun dari lingkungan, sedangkan sebagian besar memang tidak diketahui penyebabnya. Namun bukan berarti ponsel boleh dikambinghitamkan sebelum ada bukti yang cukup kuat.

"Harus ada penelitian lanjutan dengan skala lebih besar untuk memastikan dampak tersebut. Bagaimanapun ponsel sudah menjadi bagian hidup manusia masa kini sehingga dampaknya sangat besar jika tidak boleh digunakan," ungkap Shivani.

Source :  Indiavision

Gamma Ray ;      http://www.flucard.blogspot.com

Tidak ada komentar: