Untuk mengukur kadar kolesterol saat ini bisa dilakukan di rumah dengan menggunakan alat yang ditusuk ke jari. Tapi seberapa akurat alat pengukur kolesterol dari jari ini?
Tes kolesterol yang bisa dilakukan di rumah umumnya hanya untuk mengukur kadar lemak total dalam darah saja, meskipun ada juga beberapa alat tes yang sudah dilengkapi untuk mengukur kadar kolesterol baik (High Density Lipoprotein atau HDL) dan kadar LDL (Low Density Lipoprotein atau kolesterol jahat).
Untuk menggunakan tes kolesterol rumah ini seseorang hanya perlu menusuk jari dengan jarum khusus dan menaruh setetes darah di selembar kertas
Tes kolesterol yang bisa dilakukan di rumah umumnya hanya untuk mengukur kadar lemak total dalam darah saja, meskipun ada juga beberapa alat tes yang sudah dilengkapi untuk mengukur kadar kolesterol baik (High Density Lipoprotein atau HDL) dan kadar LDL (Low Density Lipoprotein atau kolesterol jahat).
Untuk menggunakan tes kolesterol rumah ini seseorang hanya perlu menusuk jari dengan jarum khusus dan menaruh setetes darah di selembar kertas
yang mengandung bahan kimia di atasnya, setelah itu dimasukkan ke dalam alat hingga muncul hasilnya.
Umumnya hasil tes kolesterol rumah ini memiliki tingkat akurasi sekitar 95 persen atau mendekati hasil pengukuran dengan menggunakan darah di laboratorium.
Hasil dari pengukuran ini untuk mengetahui jumlah kolesterol total. Jika jumlahnya lebih dari 200 mg/dl darah maka bisa menjadi peringatan peningkatan risiko penyakit jantung dan sebaiknya melakukan tes lebih lanjut seperti mengetahui jumlah HDL dan LDL-nya.
Meski begitu jika hasilnya di bawah 200 mg/dl bukan berarti ia bebas dari gangguan kolesterol, karena jika kadar LDL-nya lebih dari 100 mg/dl darah ia tetap berisiko terhadap penyakit tertentu.
Untuk mendapatkan nilai HDL dan LDL diperlukan tes profil lipid lengkap yang harus dilakukan di laboratorium. Untuk mendapatkan hasil LDL yang lebih akurat, seseorang biasanya disarankan untuk berpuasa setidaknya selama 9-12 jam.
Umumnya dokter akan menyarankan tes kolesterol secara rutin di laboratorium setiap 5 tahun, sedangkan pada orang yang sebelumnya memiliki kadar kolesterol tinggi atau risiko penyakit kardiovaskular disarankan lebih sering.
Tapi pengukuran kolesterol melalui jari ini cukup efektif untuk memantau atau sekedar mengetahui kadar kolesterol yang dimiliki. Meski pada jangka waktu tertentu tetap dibutuhkan pemeriksaan darah melalui laboratorium.
Umumnya hasil tes kolesterol rumah ini memiliki tingkat akurasi sekitar 95 persen atau mendekati hasil pengukuran dengan menggunakan darah di laboratorium.
Hasil dari pengukuran ini untuk mengetahui jumlah kolesterol total. Jika jumlahnya lebih dari 200 mg/dl darah maka bisa menjadi peringatan peningkatan risiko penyakit jantung dan sebaiknya melakukan tes lebih lanjut seperti mengetahui jumlah HDL dan LDL-nya.
Meski begitu jika hasilnya di bawah 200 mg/dl bukan berarti ia bebas dari gangguan kolesterol, karena jika kadar LDL-nya lebih dari 100 mg/dl darah ia tetap berisiko terhadap penyakit tertentu.
Untuk mendapatkan nilai HDL dan LDL diperlukan tes profil lipid lengkap yang harus dilakukan di laboratorium. Untuk mendapatkan hasil LDL yang lebih akurat, seseorang biasanya disarankan untuk berpuasa setidaknya selama 9-12 jam.
Umumnya dokter akan menyarankan tes kolesterol secara rutin di laboratorium setiap 5 tahun, sedangkan pada orang yang sebelumnya memiliki kadar kolesterol tinggi atau risiko penyakit kardiovaskular disarankan lebih sering.
Tapi pengukuran kolesterol melalui jari ini cukup efektif untuk memantau atau sekedar mengetahui kadar kolesterol yang dimiliki. Meski pada jangka waktu tertentu tetap dibutuhkan pemeriksaan darah melalui laboratorium.
Source : WebMD
Gamma Ray ; http://www.flucard.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar