Selasa, 14 Juni 2011

8 Senyawa Baru Penyebab Kanker


Beberapa senyawa diketahui bisa menyebabkan kanker (karsinogenik). Dan kini ada 8 senyawa baru yang dimasukkan ke dalam kategori karsinogenik yang patut diwaspadai.

Departemen Kesehatan dan Pelayanan AS melaporkan 8 senyawa karsinogen baru yaitu formaldehid, asam aristolochic, 0-nitrotoluen, captafol, cobalt-tungsten carbide (baik dalam bentuk bubuk atau logam keras), riddelliine, serat gelas tertentu dan stirena. Sehingga saat ini ada sekitar 240 daftar senyawa karsinogen yang terdaftar.

"Mengurangi paparan agen penyebab kanker adalah sesuatu yang diinginkan semua orang, dan laporan ini memberikan informasi penting mengenai zat yang bisa menimbulkan risiko kanker," ujar Linda Birnbaum, PhD, direktur NIEHS (National Institute of Environmental Health Sciences) dan NTP (National Toxicology Program).

Delapan senyawa yang digolongkan karsinogen tersebut adalah:

1. Aristolochic acid
Orang dengan penyakit ginjal yang mengonsumsi produk nabati dengan aristolochic acid ditemukan memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker kandung kemih dan saluran kemih atas. Asam ini ditemukan pada beberapa produk herbal seperti untuk obat peradangan, asam urat dan arthritis.

2. Formaldehid
Saat ini ada bukti kuat dari studi pada manusia yang menunjukkan orang dengan paparan tinggi formaldehid memiliki risiko lebih besar terkena kanker nasofaring, sinonasal dan leukemia myeloid. Senyawa ini tidak berwarna, mudah terbakar dan dipergunakan dalam produksi serat sintetis, tekstil, coating product, pengawet, produk untuk meluruskan rambut.

3. Captafol
Senyawa ini digunakan dalam fungisida untuk melindungi buah, sayuran, tanaman hias dan rumput dari jamur. Di AS sudah melarang penggunaan senyawa ini sejak tahun 1999, dan percobaan pada hewan tikus menunjukkan paparan senyawa ini bisa menyebabkan tumor.

4. Cobalt-tungsten carbide
Senyawa ini digunakan untuk memotong atau menggiling alat dan beberapa produk dalam industri. Logam keras ini sering disebut sebagai disemen (cemented).

5. Serat wol kaca
Beberapa wol kaca dan serat buatan telah teridentifikasi bisa masuk ke saluran pernapasan, sangat bertahan lama dan tinggal di paru-paru dalam waktu yang lama (biopersisten).

6. O-nitrotoluen
Studi laboratorium pada tikus menunjukkan pembentukan tumor akibat zat ini. Zat ini digunakan sebagai pewarna untuk kertas, kulit, sutra, wol dan kapas serta untuk bahan kimia pertanian, pestisida, petrokimia, bahan kimia karet, bahan peldak dan obat-obatan. Zat ini juga bisa ditemukan dalam air dekat fasilitas amunisi dan fasilitas pelatihan militer.

7. Riddelliine
Zat ini ditemukan pada tanaman genus Senecio yang banyak tumbuh di daerah berpasir di AS, studi laboratorium menemukan risiko lebih tinggi mengalami kanker hati dan leukemia pada tikus dan kanker paru pada mencit. Paparan pada manusia bisa terjadi jika mengonsumsi teh, madu, obat herbal atau makanan dari hewan yang diberi tanaman terkontaminasi.

8. Stirena
Bahan kimia sintetik ini digunakan secara global dalam pembuatan plastik, isolasi, fiberglass, pipa, wadah makanan, alas karpet dan bagian mobil. Paparan manusia bisa terjadi dengan menghirup stirena dari asap rokok, bahan bangunan dan produk lainnya. Pada studi terbatas menunjukkan risiko lebih tinggi terkena kanker lymphohematopoietic dan kerusakan genetik dalam limfosit.

Senyawa yang termasuk dalam daftar karsinogen tidak dengan sendirinya bisa menyebabkan kanker, tapi ada banyak faktor yang menyebabkan kanker termasuk berapa lama ia terpapar dan kerentanan seseorang terhadap suatu zat tertentu.

Source :  Medicalnewstoday
Gamma Ray ;      http://www.flucard.blogspot.com 

Tidak ada komentar: