Jika sudah kecanduan, seseorang akan melakukan apa saja asal bisa minum alkohol. Seperti yang dilakukan seorang pasien berikut ini, 6 botol hand sanitizer diminumnya sekaligus karena tak ada yang menjual minuman keras di rumah sakit.
Akibatnya bisa ditebak, pasien itu keracunan dan harus dirawat intensif. Beruntung nyawanya bisa diselamatkan dan tidak mengalami kerusakan saraf yang bersifat permanen, meski kadar alkohol dalam darahnya mencapai 5 kali di atas batas yang diizinkan untuk berkendara.
Saat ditemukan dalam kondisi tak berdaya, pasien yang tidak disebutkan namanya ini tengah dirawat di salah satu rumah sakit di Melbourne. Ia telah dirawat selama 3 hari dengan riwayat gastritis atau radang di saluran perncernaan yang dipicu oleh kebiasaan minum alkohol.
Penyebab keracunan dipastikan berasal dari hand sanitizer dengan kadar alkohol 66 persen yang memang disediakan di masing-masing tempat tidur semua pasien. Kepastian ini diperoleh setelah perawat menemukan 6 botol hand sanitizer berukuran 375 mL yang sudah kosong di kamar pasien.
"Saat ditanyai, pasien mengaku memang meminum cairan tersebut dengan sengaja," ungkap Dr Michael Oldmeadow yang melaporkan kasus tersebut di Medical Journal of Australia.
Pengakuan tersebut diperkuat dengan hasil uji laboratorium. Pemeriksaan yang dilakukan 40 menit setelah botol-botol kosong itu ditemukan menunjukkan, kadar alkohol dalam darah masih sangat tinggi yakni 0,271 persen atau 5 kali lebih tinggi dari batas maksimal untuk berkendara.
Untuk mengantisipasi agar kasus serupa tidak terulang, Dr Oldmeadow menganjurkan rumah sakit untuk mengganti botol hand sanitizer biasa dengan botol permanen yang melekat di tembok atau tempat tidur. Botol yang dilekatkan secara permanen dinilai akan menyulitkan pasien untuk mencurinya.
Pada kadar yang terlalu tinggi, risiko keracunan alkohol tidak hanya merusak sistem percernaan. Alkohol dalam jumlah berlebihan juga merusak hati, ginjal dan susunan saraf sehingga bisa memicu kebutaan permanen atau bahkan kematian.
Akibatnya bisa ditebak, pasien itu keracunan dan harus dirawat intensif. Beruntung nyawanya bisa diselamatkan dan tidak mengalami kerusakan saraf yang bersifat permanen, meski kadar alkohol dalam darahnya mencapai 5 kali di atas batas yang diizinkan untuk berkendara.
Saat ditemukan dalam kondisi tak berdaya, pasien yang tidak disebutkan namanya ini tengah dirawat di salah satu rumah sakit di Melbourne. Ia telah dirawat selama 3 hari dengan riwayat gastritis atau radang di saluran perncernaan yang dipicu oleh kebiasaan minum alkohol.
Penyebab keracunan dipastikan berasal dari hand sanitizer dengan kadar alkohol 66 persen yang memang disediakan di masing-masing tempat tidur semua pasien. Kepastian ini diperoleh setelah perawat menemukan 6 botol hand sanitizer berukuran 375 mL yang sudah kosong di kamar pasien.
"Saat ditanyai, pasien mengaku memang meminum cairan tersebut dengan sengaja," ungkap Dr Michael Oldmeadow yang melaporkan kasus tersebut di Medical Journal of Australia.
Pengakuan tersebut diperkuat dengan hasil uji laboratorium. Pemeriksaan yang dilakukan 40 menit setelah botol-botol kosong itu ditemukan menunjukkan, kadar alkohol dalam darah masih sangat tinggi yakni 0,271 persen atau 5 kali lebih tinggi dari batas maksimal untuk berkendara.
Untuk mengantisipasi agar kasus serupa tidak terulang, Dr Oldmeadow menganjurkan rumah sakit untuk mengganti botol hand sanitizer biasa dengan botol permanen yang melekat di tembok atau tempat tidur. Botol yang dilekatkan secara permanen dinilai akan menyulitkan pasien untuk mencurinya.
Pada kadar yang terlalu tinggi, risiko keracunan alkohol tidak hanya merusak sistem percernaan. Alkohol dalam jumlah berlebihan juga merusak hati, ginjal dan susunan saraf sehingga bisa memicu kebutaan permanen atau bahkan kematian.
Source : Medicalnewstoday
1 komentar:
check backlinks seo test backlinks angela backlinks
Posting Komentar