Senin, 15 November 2010

Hantu Kuyang, Ilmu Hitam Untuk Keabadian

 
Jika di Bali dikenal dengan Leak, maka di Kalimantan dikenal pula hantu sejenis dengan sebutan Kuyang atau Kawiyang. Hantu Kuyang adalah hantu yang   suka mencari dan menghisap darah wanita yang sedang melahirkan seorang bayi. Kuyang merupakan jelmaan dari seorang wanita yang menuntut ajaran ilmu hitam untuk mendapatkan kehidupan yang abadi.

Pada gambaran wujudnya, Kuyang merupakan hantu kepala dengan isi tubuh terburai keluar tetapi masih  menempel  tanpa kulit, dan anggota badannya  dapat terbang . Di siang hari, seorang Kuyang akan menjalani hidup seperti halnya orang normal lainnya, namun biasanya ia mengenakan pakaian berupa baju panjang dengan ciri-ciri selendang yang dililitkan dileher.

Pada malam hari, Kuyang akan terbang mencari darah Bayi yang baru lahir guna menambah kekuatan ilmunya, biasanya yang menjadi sasaran adalah seorang ibu yang sedang melahirkan anaknya. Jika tidak mendapatkan wanita yang akan melahirkan, Kuyang biasanya berkeliaran di pemukiman penduduk untuk mencari “sisa” pembalut wanita yang dibuang sembarangan. Untuk itu, para wanita, terutama yang masih gadis untuk hati-hati ketika sedang halangan.

Jika darah segar tidak ditemukan, mungkin saja Kuyang ini mendatangi orang-orang yang sedang tidur dengan menghisap darah dari pangkal paha atau lengan, sehingga ketika beberapa hari kemudian akan ada bekas kebiru-biruan dengan sedikit rasa gatal di tempat yang dihisap tersebut.

Untuk menghindari hal itu, biasanya orang membawa bawang putih dan bawang merah tunggal yang disimpan dibawah kasur. Bahkan sebagian menambahkan bulu landak  mendampingi bawah merah dan putih tadi. Karena konon katanya, Kuyang sangat takut dengan bawang dan bulu landak tersebut.

Penampakan Kuyang biasanya dengan terbang pada malam gelap, layaknya bintang jatuh. Di Kabupaten Paser, penjelmaan kuyang terbang laksana bintang jatuh ini malah sering jadi “permainan” anak-anak dan warga yang  melihatnya. Begitu lintasan cahaya terlihat, warga sering berteriak “Kuyaang”, dengan mengejar ke arah lintasan cahaya seraya melemparinya denganbatu.

Orang yang melihat Kuyang, selain terlihat seperti lintasan cahaya, juga  akan tampak seperti burung besar. Untuk menghadapi hantu ini, biasanya orang akan menggunakan sapu ijuk atau dengan memukulkan perabot rumah tangga, seperti panci atau wajan. Atau da juga yang membuat perapian dengan asap pekat, yang dicampur dengan kulit bawang, sehingga jika ada kuyang yang berkeliaran akan memedihkan matanya.

Dilihat dari ajaran ilmu hitamnya, ajaran Kuyang ini biasanya dari warisan  turun-temurun. Ada yang mengatakan bahwa di daerah pedesaan ada suatu keluarga yang hampir seluruh anggota keluarganya adalah penjelmaan hantu Kuyang. Ajaran Kuyang adalah ajaran tentang keabadian. Konon, umur seorang kuyang dapat mncapai 300 ratusan tahun sebelum ilmunya diturunkan kepada generasi sesudahnya. Begitu seterusnya dengan imbalan sang iblis meminta syarat darah segar dari wanita yang sedang melahirkan, atau darah-darah kotor lainnya.

Yang menarik adalah, bila kita berhasil menangkap Kuyang, maka si Kuyang itu akan memberikan apa saja yang kita inginkan, karena dia tidak mau ada orang yang tahu tentang dirinya. Katanya, jika kita berhasil menangkapnya, lebih baik kita meminta Minyak Kuyang, karena benda yang diolesi oleh minyak tersebut akan kembali lagi bila kita memberikan ke orang lain.

Contohnya saja uang, jika kita membelanjakan uang tersebut, maka uang itu akan kembali secara sendirinya ke tangan kita dan di tempat penjualnya malah hilang.

Namanya memang disebut “minyak” tetapi bentuknya seperti permen karet, karena jika ditarik aka memanjang tidak putus. Untuk memaksimalkan kerja “minyak kuyang” ini, setiap malan tertentu, biasanya malam Jum’at, diberi “makan” dengan sedikit potongan tali pusat bayi yang telah dikeringkan.

Tali pusat bayi yang diberikantersebut tidak sembarang tali pusat bayi-bayi pada umumnya, tetapi  tali pusat dari bayi anak haram hasil hubungan gelap.(vb/yul/berbagai sumber)

Tidak ada komentar: