Sabtu, 06 November 2010

Perang Vietnam Masih Menghantui Amerika

Pada pertengahan tahun 1960an selagi tentara Amerika bertempur di Vietnam, Presiden Lyndon Johnson menjalani operasi kandung kemih. Operasi itu meninggalkan bekas luka yang panjang. Tidak lama setelah itu, para kartunis politik menggambarkan luka bekas operasi itu sebagai peta Vietnam. Karena perang Vietnam yang kacau, Presiden Johnson akhirnya tidak mau mencalonkan diri kembali dalam pemilihan presiden tahun 1968. Sampai sekarang, Perang Vietnam masih menjadi bekas luka dalam jiwa rakyat Amerika, seperti yang diungkapkan kedua calon presiden Amerika bulan lalu.

Calon Presiden Partai Demokrat Senator John Kerry menyatakan diri sebagai pahlawan perang dengan mengelilingi dirinya dengan para veteran perang Vietnam. Beberapa pekan kemudian, sekelompok veteran Vietnam lain menyerang John Kerry, dengan mengatakan, Kerry berbohong mengenai kegagahberaniannya dalam perang. Pihak Partai Republik kemudian mengecam John Kerry karena memimpin protes menentang Perang Vietnam sekembalinya dari medan perang. Pekan lalu, Wakil Presiden Dick Cheney menyebutnya sebagai salah satu alasan mengapa John Kerry tidak layak menjadi presiden. Banyak tuduhan terhadap John Kerry disanggah oleh kelompok veteran Vietnam lain, yang membela John Kerry mati matian.


Terdengar aneh bahwa kampanye pemilihan presiden terfokus pada isu Perang Vietnam, sementara banyak isu lain seperti Perang Irak, perekonomian, lapangan kerja, layanan kesehatan dan defisit anggaran. Semua isu tersebut tersisih oleh Perang Vietnam yang telah berakhir 29 tahun yang lalu.

http://paulwilkinson.files.wordpress.com/2009/06/vietnam-war-photo.jpg

Keterlibatan Amerika dalam perang Vietnam adalah yang paling lama dan paling tidak populer dalam sejarah Amerika. Ketika Perang Vietnam berakhir pada tahun 1975, hampir 58 ribu orang tentara Amerika dan sekitar tiga juta orang warga Vietnam tewas.

Setelah perang berakhir, warga Amerika bertanya-tanya, mengapa mereka menemui kekalahan. Banyak yang merasa bahwa Amerika seharusnya tidak melancarkan perang itu. Mereka berpendapat, rakyat Vietnam menjadi korban putusan dan kebijakan Amerika yang keliru. Yang lain berpendapat, perang Vietnam tidak dilakukan dengan cukup kuat. Menurut mereka, Amerika akan menang kalau warganya mendukung tentara, atau kalau Pentagon tidak dikungkung berbagai pembatasan dalam menjalankan operasinya di Vietnam.

http://voxpublica.no/wp-content/uploads/2008/01/vietcong.jpg

Selama seperempat abad terakhir, perdebatan tingkat rendah berlangsung antara mereka yang ikut perang di Vietnam dan yang tidak, antara yang berpendapat bahwa Perang Vietnam dapat dibenarkan dan yang menganggapnya sebagai misi keliru yang mustahil dilaksanakan.

Banyak veteran Perang Vietnam masih menderita sampai sekarang. Banyak di antara mereka yang terekspos pada Agent Orange, bahan kimia perontok daun, yang membuat mereka sakit. Sekitar 240 ribu orang veteran perang, sebagian besar dari Vietnam, menjadi tunawisma. Vietnam sendiri masih menderita dari sisa sisa perang. 35 persen lahan pertanian di Vietnam Tengah tidak dapat ditanami karena sisa sisa mesiu yang belum meledak. Lebih dari satu juta hektar hutan dan lahan pertanian menjadi tandus karena Agent Orange. Banyak warga Vietnam yang juga menderita karena bahan kimia itu.

http://msnbcmedia.msn.com/j/msnbc/Components/Newsweek/Photos/Web_Exclusives/040308_040314/040313_vietnamIraq_vl.widec.jpg

Karena Perang Vietnam, Amerika dijuluki sebagai ‘macan kertas’. Ini sering disebut sebagai ‘Sindrom Vietnam’, yaitu keengganan untuk maju ke medan tempur. Apakah perdebatan antara John Kerry dan George W Bush mengenai Perang Vietnam berarti bahwa secara kejiwaan warga Amerika berkeberatan mengirim prajurit ke medan perang? Ternyata tidak. John Kerry memberikan suara setuju dalam pemungutan suara Senat mengenai perang Irak yang diprakarsai Presiden Bush. Jelas bahwa keduanya tidak berpendapat bahwa Amerika adalah ‘macan kertas’.

Perdebatan antara Bush dan Kerry mengenai Vietnam terfokus pada satu isu sempit, yaitu karakter John Kerry: Apakah ia seseorang yang memang gagah berani di medan perang, atau ia hanya melebih lebihkan prestasinya di Vietnam dengan tujuan politis?


Wartawan Associated Press belum lama ini mengunjungi wilayah di Vietnam, di mana dulu John Kerry bertugas dalam masa perang. Wartawan itu mewawancarai seorang bekas pejuang Vietnam yang belum pernah mendengar nama John Kerry. Orang itu membanggakan pertumbuhan ekonomi Vietnam sejak tahun 1975 seperti saluran saluran irigasi yang lebih lebar, tambak tambak udang, kafe, toko, pasar sayur dan pasar buah terapung dan lain lain. Ia heran mendengar timbulnya kontroversi berpuluh puluh tahun sejak berakhirnya perang Vietnam. Ia mengatakan, “Ini politik Amerika!”

Tidak ada komentar: