http://www.flucard.blogspot.com |
Lobster air tawar atau crayfish itu ditemukan di bawah salah satu batuan terbesar di bagian terdalam sebuah sungai yang terletak di negara bagian Tenessee dan Alabama Amerika Serikat.
Dari ukurannya yang setidaknya lebih dari dua kali lipat ukuran lobster air tawar biasa, spesies ini merupakan kerabat terdekat dari spesies yang pernah ditemukan pada 1884, di sekitar 130 mil dari Kentucky.
Seperti dikutip dari situs University of Illinois at Urbana-Champaign, situs air tawar ini termasuk dalam genus Barbicambarus yang sangat besar. Namun, uniknya, binatang ini memiliki banyak sekali bulu di sungutnya alias 'berjenggot'.
Bulu-bulu yang disebut setae ini, memiliki fungsi untuk memperkuat kemampuan sensoriknya. "Ini bukanlah lobster air tawar biasa. Bila Anda seorang peneliti, ukurannya yang besar dan setae pada antenanya membuatnya menjadi benar-benar berbeda," ujar Chris Taylor, salah seorang penemu lobster ini.
Chris Taylor, peneliti dari University of Illionois, menemukan spesies lobster air tawar ini bersama Profesor Guenter Schuster, peneliti dari Eastern Kentucky University.
Dari penelitian laboratorium, lobster air tawar ini memiliki karakter fisik dan DNA yang berbeda dari lobster air tawar Barbicambarus cornutus biasa. Belakangan, spesies baru ini diberi nama Barbicambarus simmonsi.
Secara keseluruhan, ada 600 spesies crayfish di seluruh dunia. Lebih dari separuhnya berada di sebelah utara Meksiko. Sementara di AS, Alabama dan Tenessee merupakan hostpot dari berbagai ragam crayfish.
http://www.flucard.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar