Rabu, 01 Juni 2011

Model sistem pengamanan layanan data BlackBerry yang sulit ditembus.

 Ditengah maraknya peningkatan penjualan perangkat BlackBerry sebagai ponsel smart-phones berkelas ke berbagai penjuru dunia, namun belakangan sempat muncul berita menarik curahan perhatian khalayak dengan adanya pertikaian RIM BlackBerry dengan pemerintah Arab Saudi, Uni Emirat Arab. Kedua pemerintahan dan kemudian dikuti India mengancam untuk melarang aktivitas layanan data Blackberry berhubung alasan tidak diperkenankan untuk mendapat akses untuk dapat memeriksa layanan Blackberry bermuatan segala pesan dan data kiriman dari para pengguna BlackBerry di ketiga negara tersebut yang seluruh datanya memang tersimpan dengan kondisi terkunci kode enkripsi pengamanan tersendiri di server RIM: “Research In Motion” yang berpusat di negeri Kanada. Layanan Blackberry yang terancam untuk dilarang itu a.l: BlackBerry Messenger (BBM), BlackBerry Internet Services (BIS), dan layanan e-mail.

BlackBerry adalah produsen ponsel yang sejak muncul secara konsisten mengembangkan ponsel yang diperuntukkan untuk kepentingan kalangan bisnis dengan mengedepankan untuk pertama kalinya layanan “Push e-mail” dengan muatan data terkompresi dengan muatan isi jalinan komunikasi datanya terenkripsi ---mirip layaknya sistem enkripsi pada VPN : “Virtual Private Network”--- dan seluruh datanya ditempatkan pada server milik RIM yang ditempatkan di negeri asal produsen RIM yakni Canada dan belakangan sebagian ditempatkan di negeri Inggris.

Tak pelak lagi secara tidak langsung popularitas BlackBerry di tatanan global sempat menjadi lebih terangkat, ketika Presiden AS yang terpilih pada tahun 2009 Barrack Obama ---yang dikenal sebagai pengguna fanatik ponsel BlackBerry--- ketika mulai memasuki hari-hari awal berkantor di Gedung Putih Washington DC dan Presiden AS yang ngotot tetap ingin menyandang BlackBerry untuk berkomunikasi bersama keluarga dan handai taulan terdekatnya. Aktivitas berponsel BlackBerry di Gedung Putih ini pun tentunya bersinggungan dengan tatanan ketentuan sistem keamanan komunikasi tingkat tinggi kenegaraan di Gedung Putih.

Kemudian paparan media di AS mengungkapkan Obama hanya diperkenankan dalam waktu sebatas tertentu saja untuk dapat bertukar pesan dengan jumlah orang terbatas dari kalangan terdekat keluarga, selain terungkap pula bahwa institusi pengelola informasi keamanan komunikasi tertinggi negeri AS ternyata memperoleh izin tersendiri untuk mengakses muatan data komunikasi yang terjalin dari perangkat ponsel BlackBerry yang dipergunakan di negeri AS dari server milik RIM di negeri Kanada.

Penggunaan ponsel BlackBerry masa kini selain tetap menyandang kelebihan layaknya smartpones bagi pebisnis dengan keunggulan layanan data services ---BBM, BIS/BES, Push e-mail dilengkapi kemampuan attch docs--- juga mengetengahkan keunggulan pengelolaan keamanan data hingga secara keseluruhan jalinan kominikasi berjalan merupakan suatu sistem : “end-to-end with so strong encryption”. Sistem yang bahkan start bekerja dari aplikasi bawaan pada ponsel BB guna menjalankan sistem enkripsi pengaman seketika terkoneksi dengan layanan data BlackBerry yang ditransmisikan melalui jaringan operator seluler ---umumnya berjenis “dedicated channel”--- dan seluruh muatan data komunikasi yang terjadi terkirim langsung hingga ke ujung akhir sistem komunikasi data BlackBerry yang tersimpan pada server RIM di negeri Kanada.

Pengelola jaringan di kantor pusat RIM menegaskan bahwa setiap pelanggan layanan data BlackBerry memang diberikan keyakinan sepenuhnya bahwa, setiap kali komunikasi data yang berlangsung ditransmisikan selalu dibubuhi dengan enkripsi pengaman yang amat terjaga dan terjamin keandalannya dari “ujung-ke-ujung” hingga tak seorang pun yang dapat mengaksesnya bahkan termasuk dari kalangan RIM apabila tidak memegang kendali otoritas tersendiri !

Selain contoh diatas perihal berjalannya sistem enkripsi pengamanan bawaan BlackBerry yang bekerja di belakang layar secara otomatis yang mungkin tidak disadari oleh seorang pengguna awam ketika melakukan akses lewat Wi-Fi publik / rumahan yang umumnya bertingkat pengamanan rendah, RIM pun diketahui mengembangkan aplikasi enkripsi pengacak tersendiri dengan “special layer of coding” tersendiri yang khusus untuk melindungi pengamanan e-mail.

Sedemikian tingginya keandalan sistem pengamanan layanan data BlackBerry hingga kalangan analis IT menyatakan benar-benar sungguh sulit bagi pihak luar yang bertindak untuk coba-coba menguping (snooping) atau memotong di tengah-tengah jaringan (intersepsi) guna membongkar muatan pesan-pesan yang lewat; termasuk dalam hal ini adalah Pemerintahan negeri-negeri tertentu yang berupaya diam-diam “menguping” komunikasi pengguna BB demi alasan menjaga keamanan nasional.

Jelaslah bahwa berlainan dengan pengelolaan sistem komunikasi perangkat ponsel kebanyakan lainnya maka bekerjanya sistem layanan data services BlackBerry dengan aplikasi pengamanan secanggih di atas, maka Pemerintahan mana pun tidak akan beroleh kegunaan apapun andaikata bertindak memaksa untuk menekan pihak ISP Internet dan operator telepon seluler lalu berhasil memperoleh akses data dari server milik ISP dan operator setempat. Oleh karenanya satu-satunya cara bagi Pemerintahan yang berkepentingan adalah dengan jalan bernegosiasi dengan pihak RIM Kanada guna beroleh izin akses tersebut.

Menurut Menteri Kominfo pemerintahan Indonesia saat ini belum termasuk yang berkepentingan untuk menegosiasikan perolehan izin akses data dari pihak RIM BlackBerry di Kanada, dan sekarang ini baru sebatas menghimbau pihak RIM agar bersedia menempatkan server data para pengguna BlackBerry negeri ini agar ditempatkan di Indonesia.


Sumber: Balai Jaringan Informasi IPTEK

Gamma Ray  ;       http://www.flucard.blogspot.com

Tidak ada komentar: