Selasa, 18 Januari 2011

Manfaat Probiotik pada Diare Akut

http://www.flucard.blogspot.com
Kriteria penelitian yang masuk kriteria inklusi adalah studi acak, dengan pembanding plasebo untuk kasus diare akut karena infeksi. Dua peneliti secara independen mengevaluasi kualitas metodologi penelitian dan sumber data yang diekstrasi dari studi yang masuk kriteria inklusi. Tujuan utama evaluasi ini adalah untuk menganaliasa durasi diare, frekuensi BAB pada hari ke 2 dan ke 4.

Sejumlah 63 penelitian masuk ke dalam kriteria inklusi dengan total cakupan pasien sejumlah 8.014 pasien, 53 penelitian merupakan penelitian pada bayi dan anak. Meskipun efek yang dihasilkan memiliki variasi dari berbagai studi, akan tetapi secara keseluruhan probiotik secara bermakna mengurangi rata-rata durasi diare.

Probiotik juga menurunkan diare yang berlangsung sedikitnya selama 4 hari  (risk ratio, 0.41; 95% CI, 0.32 - 0.53; n = 2853; jumlah penelitian yang dievaluasi = 29) dan mengurangi frekuensi buang air besar pada hari ke 2 (rerata perbedaan=0.80; 95% CI, 0.45 - 1.14; n = 2751; jumlah penelitian yang dievaluasi = 20). Tidak ditemukan perbedaan efek samping yang bermakna dengan kelompok plasebo.

Keterbatasan evaluasi ini adalah adanya variasi yang besar dalam metodologi dan jenis penelitian, heterogenisitas statistik yang persisten dalam analisis subgrup dan kurangnya analisis terhadap dampak biaya. Selain itu tidak ada pembedaan terhadap terhadap jenis strain yang digunakan, jumlah konsumsi probiotik, penyebab dan keparahan diare.

Dari evaluasi ini disimpulkan bahwa pemberian probiotik aman dan bermanfaat dalam mempersingkat durasi diare dan menurunkan frekuensi buang air besar pada kasus diare akut karena infeksi. Penelitian lanjutan sebaiknya membedakan strain yang digunakan. Hasil evaluasi skala besar ini semakin memperkuat EBM probiotik pada kasus diare sehingga tidak mustahil dalam masa mendatang probiotik dapat masuk guideline WHO dalam penanganan kasus diare.

http://www.flucard.blogspot.com

Tidak ada komentar: