http://www.flucard.blogspot.com |
Paus menyerukan agar umat Kristen dunia menolak ide bahwa alam semesta tercipta karena faktor kecelakaan. Kata dia, justru Tuhanlah yang berada di balik teori ilmiah kompleks soal penciptaan semesta, termasuk Big Bang.
"Alam semesta bukan sebuah hasil dari kebetulan semata, beberapa orang ingin kita percaya hal itu," kata Benediktus, seperti dimuat situs Irish Times, Jumat, 7 Januari 2011.
"Berkontemplasi tentang penciptaan alam semesta, kita diajak untuk membaca banyak pertanda: kebijaksanaan Sang Pencipta dan bahwa Tuhan tak pernah berhenti berkreasi, tanpa batas," kata Paus di depan 10 ribu orang di Basilika St. Peter.
Meski pernah menyuarakan pendapat tentang evolusi, Paus jarang menyinggung topik soal konsep penciptaan semesta, misalnya Big Bang--yang diyakini sebagian ilmuwan sebagai penyebab terbentuknya alam sekitar 13,7 miliar tahun lalu.
Teori Big Bang telah mendorong para ilmuwan dari European Laboratory for Particle Physics (CERN), pusat penelitian nuklir di Jenewa, menubrukkan proton dengan kecepatan penuh, untuk mensimulasikan kondisi terciptanya alam semesta atau Big Bang mini.
Kaum ateis berpendapat ilmu pengetahuan bisa membuktikan bahwa Tuhan tidaklah ada. Namun, Paus mengatakan berbagai teori ilmiah itu punya batasan sebab "ia hanya sampai pada suatu titik, tidak berhasil menguak arti dari sebuah realitas."
Paus berpendapat, ilmu pengetahuan tentang asal usul dan perkembangan alam semesta, juga manusia, tak bertentangan dengan keyakinan atau iman. Sains justru meninggalkan banyak pertanyaan tak terjawab.
"Dalam keindahan dunia, dalam misterinya, dalam kebesaran dan rasionalitasnya.... biarkan diri kita dibimbing menuju Allah, pencipta langit dan bumi," kata Paus.
Benediktus dan pendahulunya Paus Yohanes Paulus telah berupaya melepaskan citra gereja sebagai entitas yang anti-ilmu pengetahuan--label yang terlanjur melekat sejak gereja mengecam Galileo yang mengajarkan Bumi berputar mengelilingi Matahari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar