Selasa, 19 April 2011

Cangkok Ovarium Pertama di Dunia


Seorang perempuan Perancis yang menderita kelainan kromosom akhirnya berhasil melahirkan anak perempuan setelah melakukan transplantasi (cangkok) ovarium pertama di dunia. Ovarium yang didapatkannya ini berasal dari saudara kembarnya.

Karine Thiriot (39 tahun) memiliki kelainan genetik Sindrom Turner, ia sudah lebih dari 10 tahun mencoba untuk memiliki bayi hingga akhirnya ia bisa hamil setelah melakukan transplantasi ovarium dari saudara kembarnya.

Thiriot berhasil melahirkan bayi perempuan pada 8 Maret 2011 di sebuah rumah sakit di Perancis. Bayi tersebut diberi nama Victoria, bayi ini benar-benar sehat dan bebas dari kelainan kromosom Sindrom Turner yang dialami oleh ibu dan bibinya.

"Ini merupakan transplantasi pertama di dunia antara anak kembar dengan sindrom Turner," ujar Dr Jacques Donnez, dokter kandungan dari Belgia yang melakukan operasi transplantasi bulan Agustus 2009.

Dalam kasus Thiriot, ia tidak memiliki ovarium akibat kelainan kromosom tersebut yang kemungkinan terjadi pada sekitar 1 dari 2.000 kelahiran hidup. Namun saudara kembarnya memiliki ovarium dan bisa hamil serta memiliki 2 orang anak.

Karena itu saudara kembarnya menyumbangkan ovarium yang dimilikinya untuk Thiriot, dan saat ini Thiriot telah berhasil mewujudkan mimpinya untuk memiliki seorang anak.

Sindrom Turner adalah suatu kondisi genetik yang mempengaruhi perempuan saja akibat kromosom seks yang hilang atau tidak lengkap. Akibat dari kelainan kromosom ini adalah menyebabkan beberapa kondisi medis termasuk cacat jantung, gagal dalam memulai pubertas dan ketidaksuburan (infertilitas).

Gejala yang ditimbulkan dari sindrom ini adalah rahang bawah kecil, kelopak terkulai, tangan pendek, lengan yang berubah ke arah luar siku, kuku jari yang menghadap ke atas, pembengkakan pada tangan dan kaki terutama saat kelahiran serta pertumbuhan tertunda.

Hampir semua gadis dan wanita yang terkena sindrom Turner membutuhkan perawatan medis yang berkelanjutan dari berbagai dokter spesialis tergantung akibat yang ditimbulkan. Namun check up rutin dan perawatan yang tepat bisa membuat penderita relatif lebih sehat dan hidup mandiri.

Source : health.detik

http://www.flucard.blogspot.com

Tidak ada komentar: