Histerosalfingografi, yang disingkat dengan HSG adalah sebuah pemeriksaan roentgen untuk memeriksa ada atau tidaknya kelainan pada tuba dan rahim wanita. Kemudahan, keamanan, dan efektifitas Histerosalfingografi (HSG) sangat akurat sehingga sering digunakan oleh dokter ahli kesuburan.
Oleh karena itu, apabila Anda atau istri Anda memeriksakan diri ke klinik kesuburan, kemungkinan besar pemeriksaan dengan Histerosalfingografi akan dianjurkan oleh sang dokter.
Dengan bantuan dokter ahli radiologi, pemeriksaan HSG selalu dilakukan di ruang Radiologi. Untuk dapat memahami prinsip dan cara kerja pemeriksaan dengan HSG, Anda perlu mengetahui bahwa terdapat 2 (dua) komponen utama yang digunakan dalam pemeriksaan HSG, yaitu:
1. Zat kontras dan
2. Kamera roentgen.
Zat kontras adalah bahan cair yang akan dimasukkan ke dalam rahim dan tuba wanita dengan tujuan agar bentuk, besar, struktur, serta kelainan pada rahim dan tuba dapat diperlihatkan dalam foto roentgen.
Jenis zat kontras yang biasa digunakan untuk pemeriksaan tuba dan rahim adalah Urografin 60%. Zat kontras tersebut telah digunakan bertahun-tahun dalam dunia medis serta telah dibuktikan keamanannya. Kemudian, bagaimana kamera Roentgen dapat menghasilkan citra tuba dan rahim wanita dengan zat kontras? Sebelum mampu memahami hal tersebut, Anda harus terlebih dahulu memahami prinsip dari foto roentgen.
Seperti yang telah diketahui secara ilmiah, foto yang dihasilkan dengan kamera roentgen adalah hasil dari daya tembus sinar pada organ tubuh yang disinari dengan sinar roentgen. Daya tembus tersebut bergantung pada kepadatan molekul benda atau organ tubuh yang ditembus sinar.
Apabila organ yang disinari dengan sinar roentgen memiliki kepadatan molekul yang tinggi, secara otomatis sinar roentgen akan gagal menembus organ dan gagal menghitamkan film pada area organ tersebut berada.
Dengan demikian, foto roentgen yang dihasilkan berwarna putih. Sebaliknya, apabila organ yang disinari sinar roentgen memiliki kepadatan molekul yang rendah, sinar roentgen akan dengan mudah menembus dan menghitamkan film pada area di mana organ tersebut berada.
Dalam keadaan tidak hamil, tuba dan rahim wanita tidak memiliki kepadatan molekul yang tinggi. Hal tersebut mengakibatkan sinar dapat dengan mudah menembus dan menghitamkan film roentgen. Oleh karena itu, film roentgen tidak akan dapat memperlihatkan bentuk, besar, struktur, dan kelainan pada tuba dan rahim. Hal tersebut dapat diatasi dengan penyuntikan zat kontras yang memiliki tingkat kepadatan yang tinggi.
Dengan demikian, hasil foto roentgen dari tuba dan rahim yang sebelumnya disuntik dengan kontras akan berwarna putih. Hal tersebut membuat besar, bentuk, struktur, dan kelainan dalam tuba dan rahim mudah dibedakan dari organ sekitarnya yang terlihat hitam pada foto roentgen.
Kapan sebaiknya Anda atau istri Anda melakukan pemeriksaan dengan Histerosalfingografi? Berdasarkan pengalaman dan data ilmiah yang telah ada, waktu yang dianjurkan untuk seorang wanita memeriksakan dari dengan Histerosalfingografi adalah pada hari ke-9 atau hari ke-10 setelah menstruasi dimulai (9 atau 10 hari dari hari pertama haid terakhir). Pada saat itu, menstruasi biasanya sudah berhenti dan selaput lendir rahim sudah tenang kembali.
Kondisi apa yang harus dihindari saat melakukan Histerosalfingografi (HSG)?
Terkait dengan waktu yang dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan Histerosalfingografi (HSG), kondisi yang terutama harus dihindari saat melakukan HSG adalah menstruasi. Jika perdarahan masih terjadi, zat kontras dikhawatirkan akan masuk ke dalam pembuluh darah batik (Venn) hingga pada akhirnya akan masuk dan mengganggu kesehatan paru-paru.
Kondisi lain yang juga harus dihindari, terkait dengan pemeriksaan Histerosalfingografi untuk infertilitas, adalah infeksi vagina. Jika wanita yang hendak diperiksa masih menderita infeksi pada daerah vaginanya, terdapat kemungkinan infeksi menjalar ke dalam rahim dan tuba. Oleh karena itu, sebaiknya infeksi diatasi terlebih dahulu oleh obat-obatan yang diberikan oleh dokter.
Gamma-Ray ; http://flucard.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar