Jumat, 29 April 2011

Menghitung Siklus Menstruasi Wanita

Pada wanita dengan siklus menstruasi 28 hari, sel telur yang mencapai kematangan sempurna akan dilepaskan pada hari ke-14.


Hal tersebut diartikan sebagai 14 hari sebelum hari ke-1 fase perdarahan dalam siklus menstruasi selanjutnya dan bukan 14 hari sesudah face perdarahan sebelumnya.
Pada wanita yang memiliki siklus menstruasi tidak sama dengan 28 hari, contoh 30 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke-16 setelah hari ke-1 fase perdarahan terakhir atau 14 hari sebelum hari ke-1 fase perdarahan selanjutnya.

Sebagai contoh apabila hari pertama dari haid terakhir seorang wanita adalah 1 Juli dan siklus wanita tersebut berlangsung setiap 30 hari, hari pertama haid berikutnya adalah tanggal 31 Juli. Dengan demikian ovulasi bagi wanita tersebut akan terjadi pada tanggal 17 Juli (14 hari sebelum haid berikutnya). Apabila siklus wanita tersebut berlangsung selama 28 hari, hari pertama haid berikutnya adalah tanggal 29 Juli dan  ovulasi terjadi pada tanggal 14 Juli.

Setelah dilepaskan ke lokasi pembuahan, sel telur akan bertahan selama 24-48 jam untuk dibuahi. Apabila tidak dibuahi oleh spermatozoa selama tenggang waktu tersebut, sel telur akan mengalami kematian sel (Apoptosis).

Tetapi meskipun demikian, estrogen dan progesteon akan terus dihasilkan hingga 14 hari setelah ovulasi terjadi. Pada akhir hari ke-28, produksi hormon-hormon penyokong kehamilan dihentikan karena tidak terjadinya proses kehamilan. Akibatnya, terjadilah pendarahan dan proses menstruasi kembali berulang.

Apabila terjadi pembuahan sel telur oleh spermatozoa, sel embrio yang terbentuk akan memproduksi hormon yang akan merangsang proses produksi ekstrogen dan progesterone dengan demikian, estrogen dan progesteron yang bekerja secara sinergis untuk mempersiapkan dan mengelola kehamilan terus diproduksi.

Perbedaan pematangan sel telur dengan pematangan pada spermatozoa adalah 
jumlah sel telur matang yang dihasilkan dan siap untuk dibuahi pada tiap siklus ovulasi wanita hanya satu. Sedangkan, pada pematangan sel-sel pembentuk sperma menjadi permatozoa, jumlah spermatozoa yang mencapai kematangan sempurna adalah jutaan, meskipun yang berhasil membuahi biasanya hanya satu karena sel telur matang yang tersedia pun biasanya hanya satu.

Mengapa demikian? Alasan detail yang mendasari penjelesan ilmiah akan hal tersebut masih belum sepenuhnya terungkap. Hingga saat ini hanya diketahui bahwa setiap 1 sel pembentuk ovum yang menjalani oogenesis hanya akan membentuk 1 sel telur yang matang secara sempurna dan dikeluarkan pada fase ovulasi siklus menstruasi wanita. 3 sel hasil oogenesis lainnya merupakan sel-sel yang tidak mengalami kematangan sempurna sehingga tidak memiliki kapasitas untuk dibuahi spermatozoa dan membuat kehamilan.

Setiap sel pembentuk sperma yang mengalami spermatogenesis akan menghasilkan 4 spermatozoa yang mencapai kematangan sempurna (baca : Cara Kerja Sistem Reproduksi Pria). Selain itu, sel pembentuk sperma yang mengalami spermatogenesis juga berjumlah jutaan. Dengan demikian, spermatozoa matang yang dikeluarkan saat ejakulasi normal berjumlah lebih dari 40 juta spermatozoa.

Source : sexualitas.net

Gamma-Ray ; http://flucard.blogspot.com

Tidak ada komentar: