Sabtu, 23 April 2011

Sejitu Apakah Deteksi USG untuk Jenis Kelamin Bayi?


Beberapa pasangan yang ingin tahu jenis kelamin dari bayi yang dikandung biasanya melakukan pemeriksaan USG (ultrasonografi) . Tapi ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi hasil dari USG ini.

Meski ada beberapa mitos yang beredar seputar menentukan jenis kelamin bayi seperti melalui bentuk perut atau makanan yang dikonsumsi, tapi salah satu cara yang terbilang cukup akurat adalah menggunakan ultrasonografi.

Dalam menentukan jenis kelamin bayi biasanya sonologists atau sonografer harus meyakinkan dirinya bahwa ia benar-benar melihat penis dan skrotum jika bayinya laki-laki atau melihat adanya labia (tanda yang berbentuk 3 baris) jika bayinya perempuan.

Tapi jika sonografer tidak melihat adanya penis bukan berarti ia bisa menyimpulkan bahwa bayi tersebut adalah perempuan, karena terkadang bayi yang dikandung tidak mau memperlihatkan alat kelaminnya.

Umumnya jenis kelamin bayi bisa terlihat saat usia kehamilan mencapai atau lebih dari 18-20 minggu, tapi hal ini bisa diketahui jika bayi yang dikandung mau bekerja sama atau berada dalam posisi yang memungkinkan dokter atau teknisi melihat alat kelaminnya.

Meski begitu ada beberapa faktor lainnya yang turut berpengaruh dalam menentukan jenis kelamin bayi yang dikandung melalui USG yaitu:

1. Keahlian dari dokter atau teknisi
2. Kualitas dari mesin sonogram yang digunakan. Terkadang teknisi  mendapatkan pandangan yang baik pada daerah kelamin bayi, tapi gambar yang didapatkan kemungkinan tidak jelas sehingga sulit menentukan.
3. Posisi dari janin yang kadang menutupi alat kelaminnya
4. Jumlah cairan dan ketebalan dari dinding rahim


Para ahli yang berpengalaman dan tingginya kualitas dari mesin sonogram akan memberikan kemungkinan besar untuk mendapatkan hasil yang akurat. Tapi tidak ada yang bisa menjamin 100 persen bahwa hasil ultrasonografi tersebut pasti benar.

Source : Vera Farah Bararah – detikHealth

Gamma-Ray ; http://flucard.blogspot.com

Tidak ada komentar: