Hormon seks biasanya berperan sebagai peningkat gairah seks dan berperan dalam pada sistem reproduksi. Tapi studi baru menunjukkan bahwa hormon seks juga bisa digunakan untuk mengobati diabetes.
Menurut studi baru yang didanai oleh pembuat obat Inggris ProStrakan, terapi gel testosteron dapat memperbaiki masalah mendasar pada pria yang menderita diabetes tipe 2 (diabetes karena gaya hidup).
Diabetes atau resistensi insulin terjadi ketika tubuh tidak tahu cara menggunakan insulin untuk mengolah gula.
Para peneliti menemukan bahwa penerapan gel testosteron dapat mengurangi masalah pada pria dengan diabetes yang memiliki kadar testosteron rendah, atau pada pria tanpa diabetes tetapi dengan sekelompok faktor risiko penyakit jantung yang disebut dengan sindrom metabolik.
Terapi gel testosteron juga dapat menurunkan kadar kolesterol dan memiliki beberapa dampak yang positif pada fungsi seksual.
"Temuan ini mendukung pengobatan testosteron pada pria dengan testosteron rendah dan diabetes tipe 2 atau sindrom metabolik," jelas Dr T. Hugh Jones dari Barnsley Hospital di Inggris dalam jurnal Diabetes Care, seperti dilansir Health24.
Dalam studi baru ini, para peneliti menguji gel testosteron ProStrakan dan gel dummy (plasebo) pada 220 pria setengah baya dan lebih tua. Partisipan menggunakan gel tersebut sekali sehari selama setahun.
Hasilnya, resistensi insulin menurun sebesar 16 persen pada pria yang menggunakan gel testosteron.
Namun gel testosteron ini berfungsi untuk perawatan diabetes dan bukan obat untuk mengotrol kadar gula darah.
Para peneliti juga menemukan fungsi seksual partisipan sedikit meningkat dengan gel testosteron, tetapi tidak ada perbedaan dalam disfungsi ereksi atau kepuasan seksual secara keseluruhan.
Efek sampingnya serupa antara gel plasebo dan gel testosteron, meskipun kadang-kadang gel testosteron dapat menyebabkan pembengkakan di sekitar sendi dan di payudara.
Menurut studi baru yang didanai oleh pembuat obat Inggris ProStrakan, terapi gel testosteron dapat memperbaiki masalah mendasar pada pria yang menderita diabetes tipe 2 (diabetes karena gaya hidup).
Diabetes atau resistensi insulin terjadi ketika tubuh tidak tahu cara menggunakan insulin untuk mengolah gula.
Para peneliti menemukan bahwa penerapan gel testosteron dapat mengurangi masalah pada pria dengan diabetes yang memiliki kadar testosteron rendah, atau pada pria tanpa diabetes tetapi dengan sekelompok faktor risiko penyakit jantung yang disebut dengan sindrom metabolik.
Terapi gel testosteron juga dapat menurunkan kadar kolesterol dan memiliki beberapa dampak yang positif pada fungsi seksual.
"Temuan ini mendukung pengobatan testosteron pada pria dengan testosteron rendah dan diabetes tipe 2 atau sindrom metabolik," jelas Dr T. Hugh Jones dari Barnsley Hospital di Inggris dalam jurnal Diabetes Care, seperti dilansir Health24.
Dalam studi baru ini, para peneliti menguji gel testosteron ProStrakan dan gel dummy (plasebo) pada 220 pria setengah baya dan lebih tua. Partisipan menggunakan gel tersebut sekali sehari selama setahun.
Hasilnya, resistensi insulin menurun sebesar 16 persen pada pria yang menggunakan gel testosteron.
Namun gel testosteron ini berfungsi untuk perawatan diabetes dan bukan obat untuk mengotrol kadar gula darah.
Para peneliti juga menemukan fungsi seksual partisipan sedikit meningkat dengan gel testosteron, tetapi tidak ada perbedaan dalam disfungsi ereksi atau kepuasan seksual secara keseluruhan.
Efek sampingnya serupa antara gel plasebo dan gel testosteron, meskipun kadang-kadang gel testosteron dapat menyebabkan pembengkakan di sekitar sendi dan di payudara.
Source : e-mail
http://www.flucard.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar