Jumat, 01 April 2011

Ilmuan Kembangankan Pesawat Berbahan Bakar Air

Brian McConnell, teknopreneur dan perekayasa perangkat lunak tengah mengembangkan pesawat berbahan bakar air. 
Roket Taurus

Idenya adalah mempertahankan pesawat berbahan bakar air ini tetap ada dalam orbit rendah bumi. Dengan cara ini, manfaat yang akan diperoleh lebih besar. Cara ini bisa mengurangi kebutuhan mahal yang diperlukan untuk meluncurkan misi dari Bumi.

Saat ini, pesawat itu memang masih ada dalam konsep. Namun ilmuwan percaya sebentar lagi bisa terwujud. Brian McConnell, teknopreneur dan perekayasa perangkat lunak mengatakan, “Ini benar-benar tantangan dalam integrasi sistem. Fundamental teknologinya sebenarnya sudah siap.”

Konsep dasar pesawat tersebut adalah berpusat pada air dan didorong oleh air. Mesin elektrotermal bertenaga surya akan memanaskan air hingga temperaturnya sangat tinggi dan berubah wujud menjadi uap. Akhirnya, uap yang dikeluarkan akan membentuk gaya dorong yang membantu mengangkat pesawat.

McDonnel mengatakan, mesin elektrotermal yang digunakan dalam pesawat ini efisien dan cocok digunakan untuk perjalanan jangka panjang dengan gaya dorong rendah. Untuk melayani penambahan kecepatan secara cepat, bahan kimia roket bisa ditambahkan.

Bagian dalam pesawat terdiri dari modul habitat yang saling terhubung. Modul tersebut bisa dikembangkan kapan saja dan terbuat dari bahan produksi pabrik. Air juga terdapat satu paket di sepanjang modul habitat sehingga bisa berfungsi sebagai pelindung radiasi.

Pesawat berbahan bakar air lebih murah karena beberapa faktor. Pertama adalah penggunaan mesin elektrotermal. Kedua, penggunaan air sebagai bahan bakar membuat hampir semua bagian pesawat recyclable. Air yang digunakan sebagai pelindung radiasi juga bisa dipakai sebagai bahan bakar.

“Seluruhnya bisa mengurangi biaya sebesar 30 kali lebih kecil atau lebih,” kata McDonnel. Perjalanan menuju Phobos, bulan Mars misalnya, bisa hanya dengan 1 miliar dollar AS. Perjalanan juga akan nyaman karena pesawat bisa membawa sejumlah iar yang bisa dipakai untuk menumbuhkan tanaman pangan dan mandi air panas.

Ketika pesawat membutuhkan bahan bakar tambahan, maka pengisian bisa dilakukan di orbit rendah bumi. Bagian pesawat bisa pula diganti ataupun di-upgrade dari orbit. McDonnel juga mengatakan, di masa depan air sebagai bahan bakar bisa juga diperoleh dari asteroid dan bulan Mars.

Konsep yang dipromosikan McDonnel dipublikasikan di Journal of the Bristish Interplanetary Society. Salah satu PR yang belum terselesaikan untuk mengembangkan pesawat ini adalah desain mesin elektrotermal. Menurut McDonnel, upaya mempercepat penyelesaian bisa dilakukan dengan mengadakan kompetisi.
source : e-mail

http://www.flucard.blogspot.com

Tidak ada komentar: