Minggu, 13 Maret 2011

Gempa Jepang Bisa Terjadi di Washington


Saat Jepang berusaha mengatasi dampak buruk gempa bumi-tsunami Jumat (11/3), ahli AS memperingatkan gempa serupa bisa terjadi di Washington. Benarkah?

“Apa yang terjadi di masa depan adalah apa yang akan anda lihat di masa depan kita. Kecuali jika kita semua mempersiapkan diri dengan baik,” ujar profesor geologi di Oregon State University, Robert Yates.

Ahli seismolog Pesisir Barat (West Coast) AS memperingatkan, gempa seperti Jepang kemarin bisa saja terjadi di lepas pantai Washington (Pesisir Timur/East Coast) dan Oregon kapan saja. Terakhir kali gempa terjadi di West Coast pada 1700 silam, berkekuatan antara 8,7-9,2 pada Skala Richter.

Kekuatan gempa 1700 itu berdasarkan bukti-bukti yang terkubur dalam lapisan tanah sepanjang West Coast. Tanggal persisnya tidak diketahui karena juga menciptakan tsunami hingga ke Jepang. “Kedua gempa ini serupa,” ujar Direktur Pacific Northwest Seismograph Network di University of Washington, John Vidale.

Gempa tersebut disebabkan pergeseran dua lempeng tektonik. Lempeng di sisi lain Samudra Pasifik memang berbeda, namun tsunami mampu menempuh jarak jauh. Seperti di Jepang, masyarakat di pesisir Washington mungkin hanya memiliki waktu kurang dari sejam untuk menyelamatkan diri dari sapuan gelombang tsunami.

Kemudian ada Gempa Kaskadia yang terjadi diantara lempeng Juan de Fuca dan Amerika Utara dan tak bisa diprediksikan, hanya diketahui terjadi dalam interval 200-1.000 tahun. Jika menggunakan prediksi itu, maka masih ada 100 tahun sebelum gempa berikutnya, karena yang terakhir diperkirakan terjadi 800 tahun lalu.

Gempa bumi seringkali terjadi pada lempeng yang dekat permukaan laut. Seperti lempeng Seattle, yang terakhir terjadi gempa 1.100 tahun lalu ketika yang menyebabkan ujung Pulau Bainbridge terangkat hingga tujuh meter. Gempa di wilayah ini bisa menimbulkan gelombang tsunami setinggi 2-5 meter, berdasarkan studi pada 2001.

“Disarankan bagi orang-orang di pesisir Amerika agar segera mencari tempat yang tinggi, begitu terjadi gempa,” pungkasnya.

http://www.flucard.blogspot.com

Tidak ada komentar: