Israel menempatkan sistem pertahanan roket canggih yang mengarah ke Jalur Gaza. Ini adalah upaya kesekian dari Israel untuk menghentikan serangan beruntun dari wilayah tersebut.
Israel berharap sistem pertahanan buat mereka yang diberi nama Iron Dome akan memberikan sistem keamanan kepada warga mereka namun pejabat setempat memperingatkan jika pemerintah tak bisa bekerja sendirian.
Iron Dome ini segera dioperasikan sesaat setelah pesawat Israel menembaki sekelompok militan di Gaza dan menewaskan dua orang.
Sistem Iron Dome ini memberikan harapan jika Israel akhirnya menemukan solusi mengatasi serangan selama bertahun-tahun dari arah Gaza. Roket primitif menghindari sistem persenjataan Israel yang canggih karena ditembakkan dalam jarak pendek dan membuatnya sulit dilacak.
Pihak pemerintah memberikan persetujuan Iron Dome di tahun 2007. Para pengembang berusaha memberikan yang terbaik dan menyatukan sistem itu berupa persenjataan, radar, dan sistem piranti lunak. Pihak pengembang lokal, Rafael, menegaskan jika sistem ini sudah siap digunakan pada bulan lalu.
Iron Dome menggunakan kamera supercanggih dan radar yang bisa mendeteksi roket yang datang, menelusuri di mana akan jatuh, menangkap roket dan menghancurkannya jauh dari target. Jika sistem berhasil mendeteksi maka roket diarahkan ke wilayah yang tak ada penduduk dan diledakkan.
Brig. Gen. Doron Gavish, komandan angkatan udara Israel, mengatakan jika Iron Dome sudah melalui serangkaian tes dan sudah berada di fase evaluasi dan akan dioperasikan secara penuh dalam waktu beberapa bulan ke depan.
Israel berharap sistem pertahanan buat mereka yang diberi nama Iron Dome akan memberikan sistem keamanan kepada warga mereka namun pejabat setempat memperingatkan jika pemerintah tak bisa bekerja sendirian.
Iron Dome ini segera dioperasikan sesaat setelah pesawat Israel menembaki sekelompok militan di Gaza dan menewaskan dua orang.
Sistem Iron Dome ini memberikan harapan jika Israel akhirnya menemukan solusi mengatasi serangan selama bertahun-tahun dari arah Gaza. Roket primitif menghindari sistem persenjataan Israel yang canggih karena ditembakkan dalam jarak pendek dan membuatnya sulit dilacak.
Pihak pemerintah memberikan persetujuan Iron Dome di tahun 2007. Para pengembang berusaha memberikan yang terbaik dan menyatukan sistem itu berupa persenjataan, radar, dan sistem piranti lunak. Pihak pengembang lokal, Rafael, menegaskan jika sistem ini sudah siap digunakan pada bulan lalu.
Iron Dome menggunakan kamera supercanggih dan radar yang bisa mendeteksi roket yang datang, menelusuri di mana akan jatuh, menangkap roket dan menghancurkannya jauh dari target. Jika sistem berhasil mendeteksi maka roket diarahkan ke wilayah yang tak ada penduduk dan diledakkan.
Brig. Gen. Doron Gavish, komandan angkatan udara Israel, mengatakan jika Iron Dome sudah melalui serangkaian tes dan sudah berada di fase evaluasi dan akan dioperasikan secara penuh dalam waktu beberapa bulan ke depan.
Source : Jakarta.tribun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar